Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Makin Panas, Amerika Serikat Pertimbangkan Evakuasi Keluarga Staf Diplomatik

Kompas.tv - 22 Januari 2022, 00:05 WIB
ukraina-makin-panas-amerika-serikat-pertimbangkan-evakuasi-keluarga-staf-diplomatik
Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi anggota keluarga diplomat yang ditempatkan di Ukraina, seperti dilansir Bloomberg, Jumat, (21/1/2022). Amerika Serikat mempekerjakan sekitar 180 warga negara Amerika dan 560 warga Ukraina di kedutaannya di Kiev, menurut situs web kedutaan AS. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

LONDON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi anggota keluarga diplomat yang ditempatkan di Ukraina ketika Rusia menempatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasannya, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, seperti dilansir Bloomberg yang dikutip Straits Times, Jumat (21/1/2022).

Berdasarkan rencana tersebut evakuasi tersebut, anggota keluarga diplomat dan personel kedutaan akan diperintahkan untuk pulang ke Amerika Serikat sementara staf yang tidak penting dapat pergi secara sukarela.

Amerika Serikat  mempekerjakan sekitar 180 warga negara Amerika dan 560 warga Ukraina di kedutaannya di Kiev, menurut situs web kedutaan AS.

Itu tidak termasuk anggota keluarga, jadi jumlah warga AS yang tinggal di perumahan kedutaan mungkin jauh lebih tinggi.

Pemerintahan Joe Biden meningkatkan peringatannya atas potensi invasi oleh pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina bahkan ketika negosiasi antara Amerika Serikat, Rusia dan Eropa berlanjut.

Keputusan untuk mengevakuasi tidak berarti Amerika Serikat yakin Rusia akan menyerang, dan hanya mencerminkan persiapan yang bijaksana ketika ketegangan meningkat, kata salah satu orang yang mengetahui hal tersebut namun tidak bersedia disebutkan namanya seperti dilansir Bloomberg.

Seorang pejabat Gedung Putih mencirikan situasi itu sebagai bagian dari perencanaan darurat yang sifatnya normal jika situasi keamanan memburuk, dan orang tersebut menekankan Ukraina punya peringatan perjalanan tingkat tertinggi atas situasi Covid-19 di negara itu.

Seorang diplomat Uni Eropa mengatakan kedutaan negara-negara anggota mungkin telah membuat rencana darurat, meskipun belum ada langkah yang diambil untuk memulangkan anggota keluarga.

Baca Juga: Inggris Bersiap jika Rusia Serang Ukraina, Pasukan Khusus Rahasia SAS Disiagakan

Kremlin mengatakan ancaman Presiden Amerika Serikat Joe Biden tentang kemungkinan konsekuensi bencana bagi Rusia justru tidak membantu mengurangi ketegangan tentang Ukraina. (Sumber: Straits Times)

The New York Times melaporkan awal bulan ini, Rusia mengevakuasi anggota keluarga dan beberapa staf dari misi diplomatiknya di Ukraina.

Pertimbangan AS tentang evakuasi muncul di tengah kesibukan pertemuan diplomatik yang sejauh ini gagal meredakan krisis.

Pada pertemuan di Jenewa pada hari Jumat dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken setuju untuk memberikan tanggapan tertulis terhadap tuntutan Rusia, dan kembali bertemu, tetapi tidak ada terobosan yang tercapai.

Setelah pembicaraan di Swiss pada hari Jumat, Blinken mengatakan kepada wartawan, "Jika Rusia ingin mulai meyakinkan dunia mereka tidak memiliki niat agresif terhadap Ukraina, tempat yang sangat baik untuk memulai adalah dengan mengurangi ketegangan."

Lavrov menepis histeria Barat atas Ukraina dengan menegaskan bahwa Moskow tidak punya rencana untuk menyerang tetangganya.

Dia mengulangi tuduhan bahwa NATO lah sang agresor dalam krisis ini.

"Apa yang NATO lakukan sekarang terhadap Ukraina jelas menunjukkan bahwa NATO melihat Ukraina sebagai bagian dari lingkup pengaruhnya," kata Lavrov.

 



Sumber : Bloomberg/The New York Times/Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.