Kompas TV nasional peristiwa

Sejumlah Wilayah Indonesia akan Alami Fenomena Ekuiluks, Lapan Jelaskan Dampaknya

Kompas.tv - 21 Januari 2022, 22:45 WIB
sejumlah-wilayah-indonesia-akan-alami-fenomena-ekuiluks-lapan-jelaskan-dampaknya
Ilustrasi - fenomena ekuiluks akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Fenomena astronomi ekuiluks akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Ada tiga ibu kota provinsi di belahan utara Indonesia dan 36 wilayah lainnya akan mengalami fenomena ini.

Melansir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional BRIN, ekuiluks adalah fenomena astronomis ketika panjang siang tepat sama dengan panjang malam, yakni 12 jam. Tanggal terjadinya ekuiluks bergantung dengan lintang geografis pengamat.

Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa Lapan BRIN Andi Pangerang menyampaikan, ekuiluks dapat terjadi beberapa hari, beberapa pekan, bahkan beberapa bulan sebelum atau setelah ekuinoks.

Dijelaskan lebih jauh, ekuiluks dapat terjadi ketika solstis, dengan nilai deklinasi matahari = kemiringan sumbu Bumi (=23°26′).

Dikarenakan deklinasi matahari tidak mungkin melebihi kemiringan sumbu bumi, maka kita dapat menentukan koordinat mana sajakah yang tidak memungkinkan terjadi ekuiluks.

Sementara, ekuinoks adalah fenomena astronomis ketika lintasan semu harian matahari berimpit dengan garis katulistiwa.

“Ekuiluks ini hanya fenomena astronomi biasa, tidak berdampak apa pun ke kehidupan manusia,” jelas Andi, dikutip dari situs edukasi.sains.lapan.go.id pada Jumat (23/9/2021).

Baca Juga: Fenomena Salju di Arab Saudi, Mungkinkah Salju Turun di Lembah Gurun?

Meskipun demikian, langit akan mulai tampak terang ketika terjadi aram beberapa menit sebelum matahari terbit (sebagai fajar) maupun beberapa menit setelah matahari terbenam (sebagai senja).

Aram terjadi dikarenakan oleh pembiasan sinar matahari oleh atmosfer bumi, sehingga saat matahari terbenam, langit tidak seketika gelap dan menjelang matahari terbit, langit tidak seketika terang.

Ada tiga ibu kota provinsi yang akan mengalami ekuiluks, yakni:

  • Tanjungselor (Kalimantan Utara) pada 27 Januari
  • Medan (Sumatera Utara) pada 10 Februari
  • Banda Aceh (NAD) pada 25 Februari.

Selain tiga kota tersebut, ada 36 kota lainnya di lima provinsi berbeda yang juga akan mengalami ekuiluks sejak 20 Januari hingga 26 Februari mendatang, yakni:

  1. Subulussalam di Aceh pada 20 Januari
  2. Sidikalang di Sumatera Utara pada 24 Januari
  3. Pulau Subi di Kepulauan Riau pada 28 Januari
  4. Pematangsiantar di Sumatera Utara pada 29 Januari
  5. Kisaran di Sumatera Utara pada 30 Januari
  6. Tanjungbalai di Sumatera Utara pada 30 Januari
  7. Kepulauan Anambas di Kepulauan Riau pada 31 Januari
  8. Kabanjahe di Sumatera Utara pada 2 Februari
  9. Berastagi di Sumatera pada 4 Februari
  10. Tapaktuan di Sumatera Utara pada 5 Februari
  11. Tebingtinggi di Sumatera Utara pada 6 Februari
  12. Tarakan di Kalimantan Utara pada 6 Februari
  13. Kutacane di Aceh pada 9 Februari
  14. Deli Serdang di Sumatera Utara pada 9 Februari
  15. Tanjungmorawa di Sumatera Utara pada 9 Februari
  16. Lubukpakam di Sumatera Utara pada 9 Februari
  17. Binjai di Sumatera Utara pada 10 Februari
  18. Tahuna di Sulawesi Utara pada 10 Februari
  19. Blangpidie di Aceh pada 12 Februari
  20. Stabat di Sumatera Utara pada 12 Februari
  21. Pulau Natuna di Kepulauan Riau pada 13 Februari
  22. Pangkalanbrandan di Sumatera Utara pada 14 Februari
  23. Blangkejeren di Aceh pada 14 Februari
  24. Melongguane di Sulawesi Utara pada 15 Februari
  25. Meulaboh di Aceh pada 16 Februari
  26. Nunukan di Kalimantan Utara pada 17 Februari
  27. Langsa di Aceh pada 18 Februari
  28. Takengon di Aceh pada 20 Februari
  29. Dampulis di Sulawesi Utara pada 21 Februari
  30. Benermeriah di Aceh pada 21 Februari
  31. Lhoksumawe di Aceh pada 23 Februari
  32. Bireuen di Aceh pada 23 Februari
  33. Sigli di Aceh pada 24 Februari
  34. Jantho di Aceh pada 24 Februari
  35. Miangas di Sulawesi Utara pada 25 Februari
  36. Sabang di Aceh pada 26 Februari.

Sebagaimana dengan ekuinoks, ekuiluks dapat terjadi dua kali setahun. Fenomena ini akan terjadi kembali pada 15 Oktober (Sabang) hingga 18 November (Subulussalam) mendatang.

Dengan kata lain, ekuiluks dapat terjadi ketika ekuinoks jika bumi (ataupun planet lainnya) tidak memiliki atmosfer, sehingga tidak membuat ufuk tampak lebih rendah dari ufuk sejati karena pembiasan atmosfer.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.