Kompas TV internasional kompas dunia

Cabut Pembatasan Covid-19, Inggris Tak Lagi Wajibkan Warganya Menggunakan Masker Mulai Pekan Depan

Kompas.tv - 21 Januari 2022, 20:11 WIB
Penulis : Akbar Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masker wajah tak lagi menjadi kewajiban di ruang publik dan sekolah di Inggris. Bukti vaksinasi tak akan lagi menjadi ketentuan untuk acara-acara besar, kata Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Rabu (19/1).

Meski rumah sakit di Inggris bagian utara masih dipadati oleh pasien Covid-19, Johnson mengatakan jumlah pasien yang dirawat karena Covid-19 di rumah sakit di tempat lain di Inggris saat ini stabil atau turun.

Pemerintah Inggris tidak lagi menyarankan warganya untuk bekerja dari rumah dan mulai Kamis pekan depan, bukti vaksin Covid-19 tidak akan diperlukan untuk masuk ke acara berskala besar.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron, Menkes Budi Minta Masyarakat Tak Panik

Langkah Johnson terbilang mengejutkan. Bahkan, banyak pihak yang menganggap kebijakan pemerintah Inggris sarat muatan politis ketimbang alasan kesehatan.

PM Johnson saat ini tengah tersandung skandal pesta di Downing Street saat Inggris melakukan lockdown pertama kali pada tahun 2020. Ia berdalih Inggris sudah mencapai puncak pandemi nasional. 

Mengutip AFP, beberapa analis mengklaim pelonggaran aturan didorong hasrat pribadi Johnson untuk menyenangkan hati para kritikus yang marah karena skandal Downing Street-nya. Ia bahkan sempat diminta mundur karena hal tersebut.

Baca Juga: Hadang Omicron, Mulai Pekan Depan Pemerintah Amerika Serikat Bagikan Masker N95 Kepada Seluruh Warga

Menurut data The Center for Systems Science and Engineering (CSSE) John Hopkins University, kasus Covid-19 Inggris memang mengalami penurunan dibanding puncaknya 4 Januari di mana tercatat 218 ribu sehari.

Meski begitu, jumlah kematian Inggris adalah yang terburuk kedua di Eropa setelah Rusia. Di mana ada 153.000 lebih kematian sudah terkonfirmasi sejak pandemi mewabah. Hal itu jelas menuai perdebatan apakah kebijakan dari Johnson ini tepat adanya. 

Video editor: Faqih Fisabilillah



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x