Kompas TV internasional kompas dunia

Inggris Ancam Rusia dan China: Barat akan Bersatu Lawan Kediktatoran

Kompas.tv - 21 Januari 2022, 11:07 WIB
inggris-ancam-rusia-dan-china-barat-akan-bersatu-lawan-kediktatoran
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memperingatkan Rusia jika masih ingin menyerang Ukraina saat bertemu dengan anggota parlemen di DPR Inggris, Kamis (6/1/2021). (Sumber: AP Photo/Alberto Pezzali, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

SYDNEY, KOMPAS.TV - Inggris mengeluarkan peringatan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menegaskan bahwa Barat akan Bersatu melawan kediktatoran demi tegaknya demokrasi.

Hal itu diungkapkan Truss saat kunjungan ke Australia, Jumat (21/1/2022).

Truss mengatakan pihak Barat akan merespons bersama-sama ancaman global, memperkuat hubungan diplomatik dengan demokrasi di Indo-Pasifik dan melawan agresor global.

Baca Juga: Zelensky Kesal dengan Ucapan Biden, Sebut Tak Akan Ada Serangan Kecil Rusia

“Agresor global menunjukkan keberanian dengan cara yang belum pernah kita lihat sejak Perang Dingin,” ujar Truss di Institut Lowy, Sydney, dikutip dari India Today.

“Mereka berusaha mengekspor kediktatoran sebagai layanan di seluruh dunia. Itulah sebabnya rezim seperti Belarusia, Korea Utara dan Myanmar menemukan sekutu terdekat mereka di Moskow dan Beijing,” tambahnya.

Truss mengatakan, Barat harus bekerja sama dengan sekutu-sekutu mereka seperti Australia, Israel, Jepang, dan Indonesia untuk melawan agresor global di Pasifik.

“Sudah waktunya bagi dunia bebas untuk berdiri tegak,” kata Truss.

Pada kesempatan itu, Truss juga memperingatkan Putin untuk berhenti dan mundur dari Ukraina sebelum membuat kesalahan strategis besar-besaran.

Truss berpendapat bahwa Kremlin tak belajar dari sejarah, dan bahwa invasi-invasi hanya akan menyebabkan rawa yang mengerikan dan hilangnya nyawa, seperti perang Uni Soviet dan Afghanistan dan konflik di Chechnya.

Baca Juga: Biden Tegaskan, Tentara Rusia Manapun yang Masuk ke Ukraina akan Dianggap Sebagai Invasi

Barat menyebut Rusia sebagai kleptokrasi diktator yang diatur oleh elite lincah yang telah melibatkan diri dalam petualangan yang tak bertanggung jawab seperti pencaplokan Krimea pada 2014.

Selain itu, usaha ikut campur dalam pemilihan Amerika Serikat dan Eropa, serta serangkaian upaya spionase dan pembunuhan tingkat tinggi di luar negeri.

Sementara itu, pejabat Rusia mengatakan, Barat penuh dengan perpecahan, dicengkram oleh Russofobia dan tak memiliki hak untuk menceramahi Moskow tentang bagaimana harus bertindak.

Sedangkan China mengatakan Barat masih berpikir bahwa mereka dapat memerintah seluruh dunia dengan cara kolonial, dan menegaskan, Beijing akan menentukan jalannya sendiri tanpa campur tangan kekuatan asing.



Sumber : India Today

BERITA LAINNYA



Close Ads x