Kompas TV internasional kompas dunia

Pengadilan Australia: Djokovic dapat Menginspirasi Warga Australia yang Anti-Vaksin

Kompas.tv - 21 Januari 2022, 07:46 WIB
pengadilan-australia-djokovic-dapat-menginspirasi-warga-australia-yang-anti-vaksin
Petenis Serbia Novak Djokovic dianggap dapat menginspirasi warga Australia untuk menjadi anti-vaksin. (Sumber: AP Photo/Kirsty Wigglesworth)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

MELBOURNE, KOMPAS.TV - Pengadilan Australia mengatakan, kekhawatiran bahwa Novak Djokovic mungkin akan menginspirasi sentimen anti-vaksin di Australia adalah hal yang masuk akal. Dan hal ini yang membuat visa Australia yang dia miliki kemudian dicabut.

Bintang tenis asal Serbia, Novak Djokovic, sedang mempersiapkan diri untuk berlaga di Australia Terbuka, ketika pihak imigrasi membatalkan visanya dengan alasan kesehatan dan ketertiban.

Pengadilan Australia menyebutkan alasan untuk mendukung keputusan itu, dengan mengatakan penentangan Djokovic terhadap vaksin sudah dikenal luas di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Usai Dideportasi dari Australia, Novak Djokovic Terancam Gagal Tampil di Roland Garros

"Bintang tenis dunia yang ikonik dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia," kata pengadilan Australia seperti dikutip dari BBC, Kamis (20/1/2021).

Dalam keputusan tertulis resmi disebutkan bahwa Djokovic dapat mendorong warga muda yang mudah dipengaruhi untuk meniru dirinya yang enggan divaksin.

"Ini tidak fantastis; tidak perlu bukti. Ini adalah pengakuan atas perilaku manusia," tulis panel tiga hakim tersebut.

Dicatat juga bahwa pengaruh tersebut mungkin tidak hanya mempengaruhi orang-orang yang anti-vaksin, tetapi juga orang-orang yang mungkin masih tidak yakin atau bimbang apakah mereka akan divaksinasi atau tidak.

Baca Juga: Kalah Banding, Novak Djokovic Dideportasi dari Australia

Djokovic awalnya ditahan oleh petugas perbatasan ketika tiba di Australia pada awal Januari dan visanya dibatalkan. Tetapi dia memenangi banding atas keputusan itu, sebelum Menteri Imigrasi Alex Hawke turun tangan dan membatalkannya lagi pada 14 Januari lalu.

Sedangkan pengacara pemain itu berdalih bahwa petenis nomor satu dunia itu tidak pernah mengajak orang lain untuk tidak divaksinasi, dan keputusan menteri itu tidak berdasarkan fakta. Namun panel pengadilan menolak klaim tersebut.

“Djokovic telah lebih dari setahun memilih untuk tidak divaksinasi sejak vaksin tersedia," kata mereka.

Menteri prihatin dengan laporan bahwa kelompok anti-vaksinasi telah menggambarkan Djokovic sebagai pahlawan dan menobatkannya sebagai ikon kebebasan memilih.
 



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x