Kompas TV internasional kompas dunia

Jokowi Bikin Gebrakan di World Economic Forum Lewat G20, Desak Dunia Bikin Badan Kesehatan Baru

Kompas.tv - 20 Januari 2022, 23:29 WIB
jokowi-bikin-gebrakan-di-world-economic-forum-lewat-g20-desak-dunia-bikin-badan-kesehatan-baru
Presiden Indonesia Joko Widodo bikin gebrakan dengan mendorong pembentukan badan kesehatan dunia baru, di samping WHO, saat Indonesia menjabat presidensi G20. Jokowi mengungkap rencananya itu saat berpidato hari Kamis di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum, yang digelar secara virtual di Davos, Swiss. (Sumber: France24)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Indonesia Joko Widodo bikin gebrakan dengan mendorong pembentukan badan kesehatan dunia baru, di samping WHO.

Presiden Joko Widodo mengungkap rencananya itu saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum, yang digelar secara virtual di Davos, Swiss, seperti dilansir France24, Kamis (20/1/2022).

Jokowi mengatakan badan tersebut akan memperkuat "ketahanan kesehatan" dunia, dan membantu membuat sistem kesehatan global dapat lebih inklusif dan responsif terhadap krisis.

“Kepresidenan Indonesia (di G20) akan berjuang untuk memperkuat arsitektur ketahanan kesehatan dunia, yang akan dijalankan oleh lembaga global,” kata Jokowi dalam pidato di pertemuan online World Economic Forum.

"Tugasnya memobilisasi sumber daya kesehatan dunia, termasuk membiayai keadaan darurat kesehatan, membeli vaksin, obat-obatan, dan peralatan medis," kata Jokowi.

Pemimpin Indonesia itu mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan kapasitas yang terbatas dalam menangani pandemi Covid-19.

Banyak kolaborasi kesehatan global saat ini termasuk vaksin hanya program sementara, tambahnya.

“Peran WHO belum mencakup banyak aspek strategis bagi dunia,” kata Widodo.

Baca Juga: WHO Kembali Peringatkan: Pandemi Covid-19 Masih Jauh Dari Selesai

Presiden Joko Widodo terlihat saat konferensi G20 tahun 2021. (Sumber: Dok. Arsip Setpres)

Membandingkan badan baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF), presiden mengatakan badan baru itu akan membantu merumuskan protokol standar untuk kegiatan seperti perjalanan lintas batas, dan akan bekerja untuk meningkatkan kapasitas manufaktur obat-obatan dan peralatan medis.

Dia meminta negara-negara ekonomi utama dunia untuk mendanai bersama inisiatif tersebut dan mencapai kesepakatan selama kepresidenan Indonesia di G20 tahun ini.

“Biayanya jelas jauh lebih kecil daripada kerugian dunia akibat rapuhnya sistem kesehatan global,” kata Widodo.

Indonesia memegang kursi kepresidenan G20 untuk pertama kalinya tahun ini dan menetapkan pemulihan dari pandemi sebagai tujuan utamanya.

Slogan resmi kepresidenan G20 adalah "Pulih Bersama, Pulih Lebih Kuat" dan fokusnya adalah pada arsitektur kesehatan global, transisi ke energi berkelanjutan, dan transformasi digital, kata presiden Joko Widodo

Negara terbesar Asia Tenggara ini sangat terkena dampak pandemi tahun lalu, dengan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen medis selama puncak wabahnya pada bulan Juli.

Indonesia melaporkan lebih dari 144.000 kematian akibat Covid-19.

Indonesia berjibaku mendapatkan cukup vaksin untuk populasinya yang besar, dengan hanya 45 persen dari 270 juta penduduknya yang saat ini divaksinasi penuh sebanyak dua kali suntikan, dan sekitar 70 persen yang sudah mendapat satu kali suntikan vaksin Covid-19.

 



Sumber : France24

BERITA LAINNYA



Close Ads x