Kompas TV internasional kompas dunia

Situasi Ukraina Memanas, Erdogan Undang Putin dan Zelensky Mediasi ke Turki

Kompas.tv - 19 Januari 2022, 22:39 WIB
situasi-ukraina-memanas-erdogan-undang-putin-dan-zelensky-mediasi-ke-turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Erdogan dilaporkan mengundang Presiden Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky ke Turki untuk memediasi konflik Ukraina. (Sumber: AP Photo/Burhan Ozbilici/File)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilaporkan ingin memediasikan konflik antara Rusia dengan Ukraina. Hal ini menyusul memanasnya situasi karena kekeraskepalaan NATO-Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

Menurut laporan Daily Sabah, Erdogan telah mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Turki untuk “menyelesaikan masalah”.

Juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin menyebut, Erdogan berencana mengunjungi Ukraina beberapa pekan ke depan.

“Turki selalu siap mengisi peran apa pun untuk menurunkan tensi antara Rusia dan Ukraina. Dan kita melakukan ini sebagai Turki, negara sahabat baik bagi Rusia atau Ukraina, juga sebagai sekutu NATO,” kata Kalin kepada Daily Sabah, Selasa (18/1/2022).

Menurutnya, Ankara akan tetap berhubungan dengan Rusia untuk menghindarkan aksi militer.

Baca Juga: Rusia Tuntut Jawaban tentang Jaminan Keamanan sebelum Setuju untuk Bahas Ukraina

Meskipun berstatus anggota NATO, Turki menjaga hubungan dekat dengan Rusia dan cenderung pragmatis selama konflik Rusia-Ukraina berlangsung.

Sejak 2021, Presiden Erdogan sendiri berulangkali menegaskan keinginannya untuk menengahi konflik Rusia dengan Ukraina.

Sepulangnya dari mengunjungi Albania, awal pekan ini, Erdogan kembali menyebut eskalasi konflik di perbatasan Ukraina mesti diredakan.

“Saya tidak memandang invasi Rusia ke Ukraina sebagai pendekatan realistis. Pasalnya Ukraina bukan negara biasa. Ukraina adalah negara kuat,” kata Erdogan.

Belakangan ini, AS menuduh Rusia sedang menyiapkan dalih untuk menginvasi Ukraina. Tuduhan itu dibantah secara tegas oleh Kremlin.

NATO, Ukraina, dan AS meminta Rusia menarik konsentrasi 100.000 pasukan di perbatasan. Namun, Moskow enggan menyanggupinya jika NATO belum menjamin pembatalan ekspansi keanggotaan ke timur.

Baca Juga: Situasi Ukraina Memanas: Inggris Kirim Senjata AntiTank, Kanada Terjunkan Pasukan Khusus


 



Sumber :

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.