Cara Mudah Mengetes Cobek dari Batu Asli atau Campuran Semen

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Alat penghalus bumbu dapur seperti blender atau cobek batu, menjadi salah satu piranti wajib bagi ibu-ibu atau remaja putri yang senang memasak.

Sebagian orang memang lebih menyukai menggunakan blender untuk menghaluskan bumbu, karena lebih menghemat waktu dan tenaga.

Namun, tidak sedikit orang yang masih suka menggunakan cobek untuk menghaluskan bumbu dapur atau membuat sambal.

Cobek terdiri dari wadah mangkuk dan penumbuk untuk menghaluskan makanan.

Biasanya cobek yang merupakan alat masak tradisional terbuat dari bahan batu yang dipahat dan dihaluskan.

Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami, Mudah Dilakukan tetapi Harus Konsisten

Melansir Grid.id, Senin (17/1/2022), saat ini cukup banyak cobek yang dibuat bukan dari batu, melainkan dari campuran semen dan pasir.

Jika menggunakan cobek dari campuran semen dan pasir, makanan yang ditumbuk akan bercampur pasir dan tidak bisa dimakan.

Bayangkan bahayanya kalau kita tak sadar dan tetap menyajikan makanan yang sudah bercampur pasir dan semen ini ke keluarga.

Ada cara mudah untuk mengetes apakah cobek yang kita gunakan terbuat dari batu atau hanya dari campuran semen dan pasir.

Caranya, sebelum menggunakan cobek yang baru dibeli, rendam terlebih dahulu cobek di dalam air selama minimal 15 hari.

Ganti airnya setiap hari sambil disikat-sikat.

Cara ini akan melarutkan pasir halus yang mungkin ada dalam cobek batu sehingga cobek bisa bebas dari kemungkinan berpasir.

Cobek yang terbuat bukan dari batu asli punya kecenderungan tidak tahan terhadap air. Sehingga setelah direndam, cobek akhirnya pecah atau retak, berarti cobek tidak asli dari batu.

Tips tersebut juga bisa diaplikasikan pada lumpang. Lumpang hampir sama seperti cobek karena terbuat juga dari batu.

Baca Juga: Viral! Apa Itu What Did Hubble See On Your Birthday? Begini Cara Bikinnya

Jika menggunakan cobek, bumbu dihaluskan dengan mengulek bumbu, sedangkan jika menggunakan lumpang, bumbu ditumbuk hingga halus.

Keduanya sama-sama merupakan alat masak tradisional Indonesia yang digunakan sejak zaman dulu.