Kompas TV internasional kompas dunia

Palang Merah: Suara Letusan Gunung Laut Tonga Terdengar hingga Fiji, Bunyinya Seperti Meriam

Kompas.tv - 17 Januari 2022, 01:05 WIB
palang-merah-suara-letusan-gunung-laut-tonga-terdengar-hingga-fiji-bunyinya-seperti-meriam
Gambar satelit memperlihatkan erupsi gunung api bawah laut Hunga Tonga Hunga Haapai pada Sabtu (15/1/2022). (Sumber: NOAA via BBC)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sabtu (15/1/2022) kemarin, sebuah gunung berapi bawah laut meletus yang melontarkan awan abu raksasa dan memicu tsunami yang berpusat di Tonga, dan berdampak hingga pantai di Selandia Baru, Australia, Jepang, dan sebagian Pantai Barat AS.

Belum ada laporan resmi dari Tonga mengenai korban atau kematian.

Video yang diposting online tidak lama setelah letusan dan informasi yang disampaikan oleh diplomat Selandia Baru di pulau terbesar Tonga, Tongatapu, menunjukkan kerusakan properti yang signifikan di negara yang memiliki populasi sekitar 100.000 orang itu. 

Situasi di pulau Tonga lainnya masih belum pasti karena kurangnya informasi yang berasal dari pemadaman listrik dan hilangnya komunikasi. 

Menurut pemerintah Selandia Baru, kabel bawah laut yang menyediakan banyak konektivitas internasional Tonga kemungkinan tidak beroperasi karena kehilangan daya. 

Berbagai panggilan ke kantor pemerintah, layanan darurat, dan hotel di ibu kota Tonga, Nuku'alofa, juga tidak dapat tersambung pada Minggu (16/1/2022). 

Sebelumnya, Kentik, sebuah layanan pemantauan internet, mengatakan konektivitas dengan Tonga anjlok ke nol pada Sabtu malam setelah letusan tersebut terjadi. 

Filipo Motulalo, penduduk kota terbesar di Selandia Baru, Auckland, mengatakan bahwa ini adalah waktu yang sangat mengkhawatirkan bagi komunitas diaspora Tonga. 

Dia mengaku tidak dapat menghubungi keluarganya di Tonga sejak Sabtu malam. Komunikasi yang biasa lakukan dengan media sosial juga sama sekali tidak bisa digunakan. 

Baca Juga: Penampakan Erupsi Gunung Bawah Laut di Tonga dari Luar Angkasa

Pendeta Kalolo Fihaki, pengawas Sinode Tonga dari Gereja Methodist Selandia Baru juga mengatakan bahwa para warga negara Tonga di Australia dan Selandia Baru merasa cemas menunggu kabar dari keluarga.

Pendeta Fihaki mengungkapkan, para keluarga pada hari Minggu bersama-sama berdoa melalui Zoom yang diikuti sekitar 3.000 orang, dengan harapan seluruh penduduk Tonga dalam kondisi baik-baik saja. 

Menurut Pendeta Fihaki, air bersih mungkin merupakan kebutuhan yang paling mendesak bagi warga Tonga yang berada di dataran rendah.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan pada hari Minggu, bahwa tsunami memiliki dampak yang signifikan di tepi pantai sisi utara Nuku'alofa, dengan adanya perahu dan batu-batu besar terdampar serta toko-toko rusak. 

Ardern menambahkan, ibu kota Tonga tertutup lapisan debu vulkanik tebal tetapi tenang dan stabil.

“Namun saya akan mencatat kami belum menerima informasi dari wilayah pesisir lain Tongatapu atau pulau-pulau terluar,” kata Ardern dilansir dari Mint

Suara Letusan Terdengar Sangat Keras di Fiji



Sumber : Report India/Mint.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x