JAKARTA, KOMPASTV- Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf menjelaskan umat Islam Indonesia, khususnya NU sebagai organisasi Islam terbesar dunia memiliki mandat untuk membantu mengatasi konflik yang terjadi di dunia internasional.
Gus Yahya lantas menjelaskan soal perdamaian dunia ini yang begitu krusial untuk diselesaikan.
Gus Yahya bahkan mengatakan tidak harus mengikuti negara-negara di timur tengah seperti Mesir hingga Saudi yang terbukti gagal menjawab persoalan mereka dalam menyelesaikan konflik.
“PBNU tidak harus ikut Saudi, Emirat, Mesir, Yaman. Kita harus mandiri dalam wawasan keagamaan kita. Sudah terbukti, belahan dunia lain itu gagal dalam menjawab persoalan-persoalan mereka sendiri,” papar Gus Yahya sebagaimana dikutip KOMPAS TV situs resmi NU, Minggu (16/1).
Persoalan ini, menurut Gus Yahya, adalah konflik-konflik yang kerap dibumbui dengan agama.
Baca Juga: Rangkul Kader dari Berbagai Parpol, Gus Yahya Dinilai Gagas Demokrasi Pluralis di PBNU
Gus Yahya yang terpilih sebagai Ketum PBNU di Muktamar ke-34 Lampung itu lantas menjelaskan terkait peradaban dunia di tengah konflik.
Kata Gus Yahya, perlu upaya keras untuk mencegah berbagai konflik yang terjadi di level global.
“Kita sedang menghadapi perubahan yang sangat fundamental. Di antaranya adalah konflik global. Kita semua harus berupaya keras untuk mencegahnya,”tambahnya.
Untuk itulah, kata dia, penting bagi organisasi seperti NU untuk turut serta dalam menjawab tantangan global, serta turut serta menjawab masalah-masalah ini.
“Kita yang harus membantu mereka untuk menjawab masalah-masalah mereka. Ini kepercayaan diri yang harus kita tumbuhkan,” paparnya.
Baca Juga: Guru Besar UIN Surabaya Menyebut Gus Yahya Bawa Sejarah Baru, Bahkan Tidak Ada Zaman Gus Dur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.