Kompas TV internasional kompas dunia

Juru Bicara Putin Sebut NATO Cuma Alat Konfrontasi, Anggap Keanggotaan Ukraina Mengancam Rusia

Kompas.tv - 12 Januari 2022, 22:40 WIB
juru-bicara-putin-sebut-nato-cuma-alat-konfrontasi-anggap-keanggotaan-ukraina-mengancam-rusia
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko masuk ruang pertemuan antara NATO dengan Rusia di Brussel, Belgia, Rabu (12/1/2022). (Sumber: Olivier Hoslet/Pool EPA via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia kembali menegaskan penolakan atas rencana keanggotaan Ukraina dalam Traktat Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Kali ini, juru bicara Presiden Vladimir Putin menyebut NATO sekadar “alat konfrontasi”.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov,  menyebut perluasan keanggotaan NATO ke Ukraina adalah ancaman terhadap Rusia.

Komentar Peskov ini muncul setelah pertemuan antara petinggi Rusia dan NATO di Brussel, Belgia pada Rabu (12/1/2022).

“Situasi terkait keamanan Eropa dan kepentingan nasional kami telah mencapai batas kritis. Kami tidak bisa menunda lagi. Kami butuh jawaban spesifik terkait kekhawatiran yang kami sampaikan,” kata Peskov dikutip Associated Press.

Baca Juga: Demo Berdarah di Kazakhstan Bisa Pengaruhi Perkembangan Konflik Rusia dengan NATO-Ukraina

“Itu (NATO) adalah alat konfrontasi. Aliansi ini sudah seperti itu sejak pembuatannya, dan itulah bagaimana mereka direncanakan dan diorganisasi, bagaimana mereka bekerja dan berkembang,” katanya.

Peskov melanjutkan bahwa Rusia tidak akan memberikan mengancam. 

“Itu cukup jelas, jadi ekspansi dari mekanisme seperti ini menghadirkan ancaman bagi kami. Kami tidak akan mengirim ancaman atau ultimatum atau mengingatkan yang lain bahwa mereka harus membayar mahal, seperti yang dilakukan pejabat AS,” pungkas Peskov.

Perbincangan di Brussel terkait dengan konsentrasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. AS dan kawan-kawan menuduh Kremlin berniat melancarkan invasi.

Moskow membantah tuduhan tersebut. Namun, mereka menolak menarik mundur pasukan jika NATO hendak menerima keanggotaan Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengaku terdapat “perbedaan signifikan” antara pihaknya dengan Rusia dalam pertemuan di Brussel. Ia pun menyebut negosiasi lebih jauh diperlukan.

Meskipun demikian, Stoltenberg enggan merinci detail tuntutan Rusia atau apa yang disebutnya “perbedaan signifikan”.

Baca Juga: Jelang Bertemu Rusia, NATO Bersiap Jika Pembicaraan Terkait Ukraina Alami Kegagalan


 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x