Kompas TV internasional kompas dunia

Thailand Geger Temukan Babi Mini Peliharaan Mati karena Demam Babi Afrika yang Sangat Menular

Kompas.tv - 8 Januari 2022, 22:18 WIB
thailand-geger-temukan-babi-mini-peliharaan-mati-karena-demam-babi-afrika-yang-sangat-menular
Seekor babi peliharaan mini di Bangkok mati karena infeksi demam babi afrika setelah dibawa pemiliknya untuk tes laboratorium, awal Desember 2021 di Universitas Kasetsart Thailand. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BANGKOK, KOMPAS.TV - Otoritas peternakan Thailand berjanji menyelidiki kematian babi peliharaan setelah tes laboratorium menunjukkan babi itu mati karena demam babi Afrika yang sangat menular antar babi.

Seekor babi peliharaan mini di Bangkok ditemukan mati karena infeksi demam babi afrika setelah dibawa oleh pemiliknya untuk tes laboratorium yang dilakukan pada awal Desember 2021 di Universitas Kasetsart, kata Nattavut Ratanavanichrojn, dekan di Fakultas Kedokteran Hewan universitas yang berlokasi di Provinsi Nakhon Pathom, barat Bangkok.

"Demam babi Afrika telah ditemukan di Thailand, karena kami menemukannya," kata Nattavut, seperti dilansir Straits Times, Sabtu (8/1/2022).

Nattavut menambahkan bahwa universitas telah mengirim hasil autopsi babi ke Departemen Pengembangan Peternakan Thailand bulan lalu. Pemiliknya memiliki dua babi mini lainnya di rumah yang sama yang juga mati kemudian.

Thailand selama bertahun-tahun bersikeras ternak babi mereka tidak terpengaruh demam babi Afrika, yang selama beberapa tahun terakhir menyapu Eropa dan Asia dan secara tragis membunuh ratusan juta babi, terutama di China, ketika Asia Tenggara melaporkan terjadinya wabah tersebut.

Penemuan universitas tersebut menyusul meningkatnya spekulasi bahwa wabah demam babi Afrika telah memusnahkan ternak babi Thailand, sehingga harga babi melonjak karena pasokan babi yang lebih rendah tahun ini.

Baca Juga: Puluhan Celeng di Sumatera Barat Mati Mendadak, Akibat Flu Babi Afrika?

Ilustrasi demam babi atau yang disebut dengan african swine fever (ASF). Seekor babi peliharaan mini di Bangkok mati karena infeksi demam babi afrika setelah dibawa pemiliknya untuk tes laboratorium, awal Desember 2021 di Universitas Kasetsart Thailand. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Pihak berwenang Thailand telah berulang kali membantah wabah demam babi Afrika dan sebelumnya menghubungkan sebagian besar kematian babi peternakan dengan penyakit virus lain yang disebut sindrom reproduksi dan pernapasan babi (PRRS).

Chaiwat Yothakol, wakil direktur jenderal Departemen Pengembangan Peternakan, mengatakan pada Jumat (7/1/2022) malam, "Departemen akan menyelidiki apakah babi itu benar-benar terinfeksi penyakit itu."

"Sampai sekarang kami belum menemukan penyakit itu di sini," katanya.



Sumber : Kompas TV/Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x