Kompas TV nasional update corona

Update Omicron di Indonesia: Kasus Terus Bertambah, Didominasi Orang yang Sudah Vaksin

Kompas.tv - 8 Januari 2022, 22:41 WIB
update-omicron-di-indonesia-kasus-terus-bertambah-didominasi-orang-yang-sudah-vaksin
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Omicron terdeteksi di Indonesia dan kasusnya makin bertambah. (Sumber: Shutterstock/angellodeco/Kompas.com)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Gading Persada
Presiden Joko Widodo saat memberi keterangan terkait ditemukannya kasus varian Omicron di Indonesia, Kamis (16/12/2021). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Pemerintah mencatat penambahan kasus sebanyak 57 orang, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 318 orang.

Penambahan 57 orang itu terdiri dari 7 orang transmisi lokal dan 50 orang pelaku perjalanan luar negeri.

Secara keseluruhan dari awal kasus Omicron pada Desember 2021 hingga Jumat (7/1/2022) kasus transmisi lokal berjumlah 23 orang dan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi, kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

Baca Juga: 300 Kasus Omicron di Jakarta, Ini Kata Wakil Gubernur DKI Jakarta

“Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat Covid-19,” ujarnya seperti yang dikutip dari kemkes.go.id.

Kendati demikian, ia menilai upaya vaksinasi saja tidak cukup, sebab harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Hal ini penting dilakukan untuk menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan Covid-19 kepada orang lain.

Secara kumulatif kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Sebanyak 99 persen kasus Omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Sekitar 97 persen kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan berasal dari Provinsi DKI Jakarta.

Sebanyak 4,3% persen kasus memiliki komorbid seperti Diabetes Mellitus dan hipertensi, serta 1 persen kasus membutuhkan terapi oksigen.

Siti Nadia Tarmidzi mengatakan Kemenkes merekomendasikan perawatan berupa perubahan tatalaksana pada pasien asimtomatik dan gejala ringan, contoh penambahan obat molnupiravir dan paxlovid untuk gejala ringan.

''Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta. Pasien dengan komorbid dengan tingkat keparahan apa pun dirawat di rumah sakit,'' katanya di Jakarta, Sabtu (8/1).

Baca Juga: Batuk dan Pilek Jadi Gejala Utama Omicron, Begini Cara Bedakan dengan Flu Biasa

Kemenkes juga merekomendasikan asesmen kebutuhan konsentrator oksigen atau isotank di daerah dengan peningkatan kasus perawatan seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x