Kompas TV regional wisata

Pandemi Tak Kunjung Usai, Kolam Renang Jadi Kolam Ikan di Gili Trawangan

Kompas.tv - 7 Januari 2022, 20:20 WIB
pandemi-tak-kunjung-usai-kolam-renang-jadi-kolam-ikan-di-gili-trawangan
Usman Ali, salah seorang pengusaha di Gili Trawangan, menebar pelet makanan ikan bagi bibit ikan nilanya di kolam yang semula merupakan kolam renang di utara Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (6/1/2022). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Usman Ali hanya terkekeh bilamana orang yang datang berkunjung ke bungalonya di bagian utara Gili Trawangan terkejut mendapati kolam renangnya yang telah berubah wujud.  

Dulunya, sebelum pandemi, kolam kecil berukuran sekira 4 x 6 meter di tepi pantai itu selalu mengundang siapa pun untuk berendam.

Airnya jernih kebiruan, pantulan dari keramik dinding kolam berwarna biru, dan berkilauan manakala tertimpa cahaya matahari. 

Tak cuma untuk berenang atau sekadar merendam kaki, kolam renang itu pula dulunya digunakan instruktur selam untuk mengajar para tetamu turis yang hendak belajar menyelam sebelum terjun ke laut.

Tapi kini, kolam renang itu berubah wujud. Dua bulan belakangan, Wak Haji, begitu ia biasa diakrabi, mengisi kolamnya dengan puluhan bibit ikan nila.

Sekitar 300 ekor bibit ikan nila hitam dibelinya dari Sayang Sayang di kawasan Cakranegara, Lombok.

Sebagian besar ia lepas di dua kolam renang di kompleks bungalownya yang lain di Gili Air. Sisanya, ia lepas di kolam renangnya di Gili Trawangan. 

“Lumayan untuk mengusir jentik-jentik nyamuk,” terangnya sembari menebar pelet makanan ikan. Ikan-ikan nila hitam kecil langsung mengerubuti butir-butir pelet dan menyantapnya.

Baca Juga: Pelaku Pariwisata Gili Trawangan: Dulu Saya Pikir Pandemi Bakal Selesai 2 Minggu, Ternyata … (2)

Semula, lelaki berusia 50-an tahun ini berniat menjual hasil panen ikan-ikan nilanya.

Sebagai pengusaha yang sudah malang-melintang di dunia pariwisata Gili Trawangan selama puluhan tahun, benaknya selalu berpikir untuk memanfaatkan apa yang ada menjadi pundi-pundi rupiah.

“Dari seratus ekor nila itu kita sudah dapat paling ndak Rp1,5 juta,” ujarnya fasih berhitung di luar kepala.

Di pasaran di Lombok, harga ikan nila sekilo berkisar Rp35.000. Sekilo ikan nila, biasanya terdiri dari 3 – 4 ekor ikan.
Sayang, niatnya berniaga demi menafkahi keluarganya itu belum terwujud.

“Banyak anak-anak kecil yang datang memancing setiap hari di kolam saya di Gili Air,” terang terkekeh saat ditemui Kompas.tv di Gili Trawangan, Kamis (6/1/2022).

“Setiap hari, mereka bisa bawa pulang ikan nila itu 5 – 6 ekor yang besar-besar.”



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x