Kompas TV internasional kompas dunia

PM Kamboja Hun Sen Tiba di Myanmar, Kedatangannya Diiringi Kritikan dan Demonstrasi

Kompas.tv - 7 Januari 2022, 13:55 WIB
pm-kamboja-hun-sen-tiba-di-myanmar-kedatangannya-diiringi-kritikan-dan-demonstrasi
Perdana Menteri Kambokja, Hun Sen tiba di Myanmar dan ditemani oleh Menteri Luar Negeri Junta militer Myanmar, Wunna Maung, Jumat (7/1/2022). (Sumber: An Khoun Sam Aun/National Television of Cambodia via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen dikabarkan telah tiba di Myanmar untuk bertemu pemimpin junta militer, Min Aung Hlaing, Jumat (7/1/2022).

Namun, kedatangannya disambut dengan kritikan dan protes di Myanmar dan dari kelompok Hak Asasi Manusia (HAM), yang mengecam perjalanan itu.

Hun Sen pun menjadi pemimpin negara pertama yang mendatangi Myanmar, setelah kudeta yang dilakukan junta militer nyaris setahun lalu.

Hun Sen tiba di Naypyidaw sebelum pukul 4 pagi, dan terlihat disambut oleh Menteri Luar Negeri Militer Myanmar, Wunna Maung.

Baca Juga: Sebut Krisis Myanmar Makin Dalam, Kamboja Ingin Sambut Junta di ASEAN demi Perdamaian

Ia kemudian berjalan di karpet merah yang diapit di kedua sisi oleh tentara penjaga kehormatan yang mengenakan tunik biru pucat dan celana panjang putih.

Kedatangan Hun Sen ini menjadi kontroversial karena Kamboja adalah ketua ASEAN saat ini, yang tahun lalu menolak mengizinkan Min Aung Hlaing menghadiri pertemuan puncak tahunan.

Hal itu dikarenakan karena kegagalannya membuat kemajuan pada consensus April untuk mempromosikan dialog dan mengakhiri kekerasan.

Wakil Direktur Penelitian Regional Amnesti Internasional, Emerlynne Gil mengatakan diplomasi Hun Sen dengan junta militer Myanmat akan lebih banyak memberikan rasa sakit dibandingkan kebaikan.

“Jika Hun Sen ingin menolong, ia seharusnya membatalkan perjalanan ini,” ujarnya dikutip dari Al-Jazeera.

“Ia seharusnya memimpin ASEAN untuk melakukan tindakan tegas mengatasi situasi hak asasi manusia yang mengerikan di negara itu daripada memanjakan diri dengan isyarat kosong yang kemungkinan akan menghasilkan lebih sedikit dari sekadar foto ucapan selamat untuk diri sendiri,” kata Gil.



Sumber : Al-Jazeera

BERITA LAINNYA



Close Ads x