Kompas TV internasional kompas dunia

CDC: Omicron Sumbang 95% Kasus Virus Corona Baru di AS

Kompas.tv - 5 Januari 2022, 06:47 WIB
cdc-omicron-sumbang-95-kasus-virus-corona-baru-di-as
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan Tim Tanggap COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa, 4 Januari 2022. (Sumber: Foto AP/Andrew Harnik)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

NEW YORK, KOMPAS.TV - Varian baru dari Covid-19, Omicron menyumbang 95% dari infeksi virus Corona yang terjadi pekan lalu di Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkapkan oleh pejabat kesehatan AS.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) memposting perkiraan terbarunya pada Selasa (4/1/2022).

Pihak CDC menggunakan data pengawasan genom untuk membuat proyeksi tentang versi virus Covid-19 mana yang menyebabkan infeksi baru paling banyak di AS.

Perkiraan terbaru menunjukkan perubahan dramatis, di mana versi virus Corona paling banyak pada bulan lalu masih didominasi varian delta. 

Baca Juga: Waspada, Kasus Corona Omicron Terus Bertambah

Mulai akhir Juni, varian Delta adalah versi utama yang menyebabkan infeksi di AS. Pada akhir November lalu, CDC mengatakan lebih dari 99,5% virus Corona yang tersebar merupakan varian delta. 

Perkiraan CDC didasarkan pada spesimen virus Corona yang dikumpulkan setiap minggu melalui laboratorium universitas dan komersial serta departemen kesehatan negara bagian dan lokal.

Para ilmuwan menganalisis urutan genetik mereka untuk menentukan versi virus Covid-19 mana yang paling banyak ditemukan.

Namun, spesimen tersebut hanya mewakili sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi di luar sana. Lebih dari 2,2 juta kasus dilaporkan pada minggu lalu di AS.

Pihak CDC telah merevisi perkiraan selama beberapa minggu terakhir karena mendapatkan lebih banyak data.

Mengenai semakin melonjaknya kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam, Presiden Joe Biden mengingatkan warganya untuk memperhatikan namun tidak perlu khawatir.



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x