Kompas TV nasional update corona

Simak! Inilah Lima Kabar Baik tentang Covid-19 Varian Omicron

Kompas.tv - 1 Januari 2022, 13:16 WIB
Penulis : Desy Hartini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Saat ini, varian Omicron telah tersebar ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Ada lima hal kabar baik mengenai varian Omicron yang dilansir dari kompas.com.

1. Risiko lebih rendah Omicron untuk rawat inap dan kematian

Semakin banyak bukti menunjukkan orang yang terinfeksi varian ini lebih rendah berisiko untuk mendapat rawat inap di rumah sakit.

Analisa pertama berasal dari Afrika Selatan. Mereka yang terinfeksi Omicron lebih rendah jumlahnya untuk mendapat perawatan di RS, dibandingkan pasien dengan varian lainnya, pada periode yang sama.

Usai dirawat di rumah sakit, orang yang terinfeksi Omicron memiliki risiko gejala serius yang lebih ringan dibandingkan mereka yang terinfeksi Delta.

2. Kasus menurun di beberapa negara

Di Norwegia, Belanda, Belgia, Jerman, Afrika Selatan atau Austria, jumlah kasusnya mulai menurun.

Kemungkinan yang terjadi, bahwa di sejumlah negara tersebut terdapat efek percampuran antara Delta dan Omicron.

Beberapa negara juga melakukan pembatasan selama beberapa minggu.

3. Vaksin melindungi dari Omicron

Orang dengan dua dosis vaksin lebih kecil kemungkinan untuk rawat inap, bahkan ketika vaksin mereka mulai kehilangan perlindungan terhadap infeksi.

Ini mungkin karena kebanyakan vaksin memberikan respons seluler yang tidak berpengaruh terhadap varian ini.

4. Ada obat efektif melawan Omicron

Majalah Science dalam halaman depannya menampilkan obat Paxlovid, obat oral antiviral yang mampu menghambat struktur protease virus, dengan sebuah kemampuan untuk mengurangi risiko keparahan Covid-19 lebih dari 90 persen.

5. Omicron lemah dalam menginfeksi sel pernapasan

Setidaknya ini terlihat dalam permodelan sel dan percobaan pada binatang. Memang benar bahwa belum ada data pada manusia, tapi beberapa penelitian pendahulu menunjukkan bahwa varian Omicron berkembang biak lebih buruk di sel paru-paru, yang bisa menjadi indikasi perkembangannya yang lebih rendah.

Editor: Galih



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x