Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Puji Kekuatan Rakyat Rusia dalam Pidato Tahun Baru 2022, Harapkan Perubahan Positif ke Depan

Kompas.tv - 1 Januari 2022, 02:05 WIB
putin-puji-kekuatan-rakyat-rusia-dalam-pidato-tahun-baru-2022-harapkan-perubahan-positif-ke-depan
Presiden Rusia Vladimir Putin tampak mendengarkan saat pertemuan di Moskow, Rusia. Putin pada Jumat (31/12/2021) dalam pidato akhir tahun di malam Tahun Baru 2022 berharap warga Rusia melakukan perubahan positif di tahun baru, seraya memuji solidaritas dan kekuatan mereka dalam menghadapi tantangan berat seperti pandemi Covid-19. (Sumber: Alexei Nikolsky/Sputnik/Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Jumat (31/12/2021) dalam pidato akhir tahun di malam Tahun Baru 2022 berharap warga Rusia melakukan perubahan positif di tahun baru. Putin juga memuji solidaritas dan kekuatan mereka dalam menghadapi tantangan berat seperti pandemi Covid-19, dilansir dari Associated Press, Jumat.

Dalam pidato yang disiarkan televisi tepat sebelum tengah malam di masing-masing dari 11 zona waktu Rusia, Putin mengatakan, negara berpenduduk hampir 146 juta jiwa itu menghadapi “tantangan kolosal tetapi telah belajar untuk hidup dalam kondisi yang keras itu dan menyelesaikan tugas-tugas sulit berkat solidaritas.”

“Kita terus memerangi pandemi berbahaya yang telah melanda semua benua dan belum mundur,” kata Putin. “Penyakit berbahaya itu merenggut puluhan ribu nyawa. Saya ingin menyampaikan kata-kata dukungan yang tulus kepada semua orang yang kehilangan orang yang mereka sayangi.”

Gugus tugas virus corona Rusia mencatat total sekitar 10,5 juta infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi dan 308.860 kematian. Namun, badan statistik negara yang menggunakan kriteria yang lebih luas dalam sistem penghitungannya melaporkan hampir 626.000 kematian terkait virus corona di Rusia sejak awal pandemi.

Rusia melihat penurunan penularan dalam beberapa pekan terakhir dengan infeksi harian baru saat ini hanya di atas 20.000 kasus setelah memuncak pada lebih dari 40.000 pada awal November.

Pemerintah Rusia sejauh ini melaporkan hanya sekitar 100 infeksi dengan varian baru Omicron. Tetapi, negara itu bersiap menghadapi gelombang penularan baru setelah liburan.

Hanya 51 persen orang Rusia yang telah sepenuhnya divaksinasi. Pemerintah berusaha mempercepat vaksinasi Covid-19, dengan mengeklaim bahwa vaksin Sputnik V Rusia dan vaksin buatan dalam negeri lainnya menawarkan perlindungan yang baik dari varian Omicron.

Baca Juga: China Ajak Rusia Kerja Sama, Lawan AS dan Hagemoni Asing

Bendera nasional Rusia diproyeksikan di tembok Kremlin. Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, (31/12/2021) dalam pidato akhir tahun di malam Tahun Baru 2022 berharap warga Rusia melakukan perubahan positif di tahun baru. Putin juga memuji solidaritas dan kekuatan mereka dalam menghadapi tantangan berat seperti pandemi Covid-19. (Sumber: Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr.)

Pihak berwenang di seluruh Rusia membatasi akses ke museum, teater, dan konser, serta hanya mengizinkan mereka yang telah divaksinasi atau dites negatif. Namun, restoran, klub, dan bioskop tetap dapat diakses oleh semua orang di sebagian besar wilayah.

Moskow dan kota-kota besar lainnya yang berencana merayakan Tahun Baru dengan kembang api dan pusat perbelanjaan dipenuhi pelanggan berbelanja.

“Kita semua dipersatukan oleh harapan untuk perubahan positif di masa depan,” kata Putin, seraya menambahkan, meningkatkan standar hidup adalah tujuan utama yang akan “membantu membuat Rusia semakin kuat.”

Pidato Putin kepada negara itu disiarkan beberapa jam setelah panggilan teleponnya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang berfokus pada pembicaraan bulan depan untuk membahas permintaan Moskow akan jaminan keamanan Barat di tengah penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina.

Biden menegaskan kembali ancaman sanksi baru AS terhadap Rusia jika terjadi eskalasi atau invasi. Ini ditanggapi Putin dengan peringatannya sendiri bahwa langkah AS semacam itu dapat menyebabkan putusnya hubungan antara kedua negara.

“Kami dengan tegas dan konsisten membela kepentingan nasional kami, keamanan negara dan warganya,” kata Putin.

Pihak berwenang Rusia memperketat kontrol atas panggung politik domestik tahun ini. Musuh politik utama Putin, Alexei Navalny, dijatuhi hukuman penjara 2 tahun enam bulan, organisasinya dilarang dan dicap sebagai "ekstremis". Sementara, sejumlah media massa, kelompok masyarakat sipil dan aktivis dicap sebagai "agen asing".

Awal pekan ini, pengadilan Rusia mengakhiri satu tahun tindakan keras dengan cara menutup (operasional) kelompok hak asasi manusia tertua dan paling menonjol di negara itu. Langkah itu, segera memicu kemarahan internasional.

Putin, 69, yang berkuasa selama lebih dari dua dekade, lebih lama dari pemimpin Kremlin lainnya sejak diktator Soviet Josef Stalin, berhak menuntut dua kali masa jabatan enam tahun lagi dan tetap berkuasa hingga 2036. Dia mengatakan akan memutuskan nanti apakah akan berjalan lagi pada tahun 2024.

 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x