Kompas TV internasional kompas dunia

Terkuak, Inilah Sisa Wajah Firaun Amenhotep I, Penguasa Mesir Kuno 1.500 Tahun Sebelum Masehi

Kompas.tv - 29 Desember 2021, 13:08 WIB
terkuak-inilah-sisa-wajah-firaun-amenhotep-i-penguasa-mesir-kuno-1-500-tahun-sebelum-masehi
Otoritas Purbakala Mesir membuka secara digital wajah mumi Firaun Amenhotep I yang terkenal, mengungkapkan rahasia untuk pertama kalinya sejak ditemukan pada tahun 1881 tanpa mengganggu lapis demi lapis kain yang membalutnya menjadi mumi, seperti dilansir France24, Selasa, (28/12/2021). (Sumber: France24/Egyptian Ministry of Antiquity)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

KAIRO, KOMPAS.TV – Sisa wajah Firaun Amenhotep I terkuak sudah. Otoritas Purbakala Mesir 'membuka secara digital' wajah mumi Firaun Amenhotep I yang terkenal, mengungkapkan rahasia untuk pertama kalinya sejak ditemukan pada tahun 1881 tanpa mengganggu lapis demi lapis kain yang membalutnya menjadi mumi, seperti dilansir France24, Selasa, (28/12/2021).

Berkat citra 3 dimensi digital canggih, para peneliti mendapat temuan baru tentang teknik mumifikasi yang digunakan untuk firaun, yang berkuasa lebih dari 1.500 SM (sebelum masehi).

Amenhotep I, juga disebut Amenophis I, memerintah tahun 1514–1493 SM (sebelum masehi), adalah putra Ahmose I, pendiri dinasti ke-18 (1539–1292 SM). Amenhotep I secara efektif memperluas perbatasan Mesir sampai ke Nubia (Sudan modern).

Amenhotep I, yang berarti 'Amun sudah puas', adalah Firaun kedua dari Dinasti ke-18, memerintah Mesir selama sekitar 21 tahun sampai kematiannya pada 1504 SM.

Di bawah pemerintahannya, Amenhotep memerintahkan pembangunan kuil-kuil dan pusat agama, dan memimpin ekspedisi militer yang sukses ke Libya dan Sudan utara.

Hieroglif menggambarkan bagaimana selama dinasti ke-21 kemudian, para pemimpin agama mesir kuno memulihkan dan mengubur kembali mumi kerajaan (termasuk Amenhotep I) untuk memperbaiki kerusakan yang dilakukan oleh perampok kuburan.

Baca Juga: Ketakutan Kutukan Firaun Iringi Pemindahan Mumi Raja dan Ratu Mesir Kuno

Otoritas Purbakala Mesir membuka secara digital wajah mumi Firaun Amenhotep I yang terkenal, mengungkapkan rahasia untuk pertama kalinya sejak ditemukan pada tahun 1881 tanpa mengganggu lapis demi lapis kain yang membalutnya menjadi mumi, seperti dilansir France24, Selasa, (28/12/2021). (Sumber: Egyptian Ministry of Antiquity)

Penelitian itu dipimpin oleh Sahar Saleem, seorang profesor radiologi di Universitas Kairo, dan ahli Mesir Kuno Zahi Hawass, mantan menteri barang antik, kata kementerian pariwisata dan barang antik Mesir dalam sebuah pernyataan Selasa, (28/12/2021)

"Saleem dan Hawass menggunakan teknologi sinar-X canggih, pemindaian CT (computed tomography), serta program perangkat lunak komputer canggih untuk membuka mumi Amenhotep I secara digital dengan metode non-invasif yang aman tanpa perlu menyentuh mumi," kata pengumuman tersebut.

"Penelitian Mesir mengungkapkan untuk pertama kalinya wajah Raja Amenhotep I, usianya saat wafat, kondisi kesehatannya, disamping terungkapnya banyak rahasia tentang mumifikasi dan penguburan mumi yang unik."

Analisis menunjukkan Amenhotep I adalah firaun pertama yang dimumikan dengan tangan disilangkan dan mumi terakhir yang otaknya tidak dikeluarkan dari tengkorak pada saat mumifikasi.

Baca Juga: Mesir Pamerkan Penemuan Peti Mati Berisi Mumi di Pekuburan Firaun, Usianya 2.500 Tahun

Mumi Amenhotep I setelah keluar dari peti mati. Otoritas Purbakala Mesir membuka secara digital wajah mumi Firaun Amenhotep I yang terkenal, mengungkapkan rahasia untuk pertama kalinya sejak ditemukan pada tahun 1881 tanpa mengganggu lapis demi lapis kain yang membalutnya menjadi mumi, seperti dilansir France24, Selasa, (28/12/2021). (Sumber: Livescience.com)

Pemindaian tomografi mengungkapkan sang firaun, yang melancarkan sederet kampanye militer selama 21 tahun pemerintahannya, meninggal pada usia 35 tahun, tampaknya karena cedera atau sakit.

Mumi Amenhotep I yang ditemukan di Luxor, Mesir selatan itu, adalah satu-satunya yang tidak dibuka gulungan lapisan kain muminya oleh para arkeolog, untuk melestarikan topeng dan karangan bunga yang mengelilinginya seperti rambut.

Metode "membuka lapisan-lapisan secara teknis" yang sama, seperti dijelaskan oleh Saleem, juga digunakan tahun 2012 dan mengungkap sebuah "Konspirasi Harem", di mana Firaun Ramses II tewas akibat lehernya disembelih. 

Konspirasi itu didalangi oleh seorang harem yang ingin anaknya menjadi firaun, daripada anak pertama pesaing harem tersebut. 



Sumber : Kompas TV/France24

BERITA LAINNYA



Close Ads x