Kompas TV regional berita daerah

Strategi Produsen Makanan Ringan Rumahan Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Kompas.tv - 17 Desember 2021, 20:36 WIB
Penulis : KompasTV Jember

MADIUN DAN JEMBER, KOMPAS.TV - 2 orang ibu rumah tangga di Kabupaten Madiun dan Jember Jawa Timur memiliki kiat khusus untuk mempertahankan usaha camilan keripik usus dan kue kacangnya di saat pandemi Covid-19. Mereka menggunakan strategi pemasaran melalui sejumlah marketplace dengan menggunakan gawai secara daring.

Sri Wahyuni, ibu rumah tangga, asal Desa Jogodayuh Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur setiap hari sibuk memproduksi keripik usus ayam di rumahnya.

Sri Wahyuni merupakan mantan TKW di Taiwan pada 2015 lalu. Berbekal ilmu yang didapat dari pelatihan, ia pun memutuskan membuka usaha cemilan keripik usus ayam. Seperti pada umumnya, pembuatan keripik usus berbahan dasar usus ayam lalu diberi bumbu dan digoreng hingga kering.

Baca Juga: Kreasi Kuliner Tingkatkan Omzet di Masa Pandemi, Ada Bakso Kelapa Muda dan Bebek Super Pedas

Di situasi pandemi Covid-19, Sri Wahyuni tak lagi memasarkan produknya ke toko, pasar dan warung penyedia oleh – oleh. Namun melalui marketplace, dengan menggunakan gawai secara daring. Hasilnya, jumlah peminatnya semakin meningkat. Tidak hanya dari Madiun, namun juga hongkong dan Taiwan.

Hal serupa juga dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Jember Jawa Timur, yakni Hasul Husnah, warga Desa Mrawan, Kecamatan Mayang. Perajin kue kacang itu mampu mempertahankan usaha camilan kue keringnya di tengah pandemi Covid-19 dengan strategi pemasaran secara online.

Baca Juga: Ini Siasat Pengusaha Kuliner Tingkatkan Omzet Saat Pandemi COvid-19

Kue kacang milik Hasul rasanya gurih. Pembuatannya dilakukan secara manual. Pertama haluskan kacang tanah, lalu campur dengan sejumlah bahan, seperti tepung, mentega, gula serta minyak. Gilas hingga halus dan padat, lalu cetak berbentuk bulat dan oven hingga matang.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Hasul mampu menjual seribu toples per hari. Namun kini, Hasul hanya mampu menjual 500 toples saja. Hasul pun memutar otak agar usaha kulinernya tetap bertahan di tengah pandemi. Ia mencoba memasarkannya secara online melalui sejumlah marketplace. Hasilnya, penjualan keripik usus meningkat secara perlahan dengan omzet jutaan rupiah per minggu.

Berkat strategi pemasaran yang tepat, usaha makanan ringan rumahan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

 

#Camilan #MakananRingan #KeripikUsus #KueKacang



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x