Kompas TV nasional peristiwa

Pakar Siber Ungkap Penyebab YouTube BNPB Tumbang Diretas Hacker, Mirip yang Dialami Gen Halilintar

Kompas.tv - 10 Desember 2021, 19:37 WIB
pakar-siber-ungkap-penyebab-youtube-bnpb-tumbang-diretas-hacker-mirip-yang-dialami-gen-halilintar
Tangkapan layar pada akun YouTube BNPB yang diduga ditetas, Kamis (9/12/2021). (Sumber: YouTube BNPB/Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sempat tidak bisa diakses lantaran diretas hacker.

Pakar Keamanan Siber dari CISSReC Pratama Persadha menilai, pelaku hacking akun saluran YouTube BNPB masuk melalui email admin atau akun email utama.

Saat salah satu akun admin atau akun email utamanya berhasil diretas, maka pelaku hacking bisa mengubah berbagai informasi bahkan menghapus akun tersebut.

"Kurang lebih sama seperti peretasan pada fan pages FB (Facebook), yang disasar pelaku adalah akun pengelola atau akun admin," ujarnya saat dihubungi, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Akun YouTube BNPB kena Hack, Ada Siaran Langsung Soal Crypto Give Away

Menurut Pratama, pada prinsipnya para pelaku hacking channel YouTube BNPB menyasar potensi paling lemah dari akun tersebut. Biasanya pelaku harus tahu email apa saja yang mengelola akun tersebut. 

Untuk kasus ini pelaku sudah mengetahui email yang mengelola akun YouTube BNPB kemudian berhasil masuk dan mengubah data pada YouTube BNPB. 

Ia menilai kasus peretasan hacker akun YouTube BNPB ini mirip dengan yang dialami channel Gen Halilintar beberapa waktu lalu, yakni mengubah nama. Namun jika dicek video masih ada.

Agar peristiwa tidak terulang Pratama menyarankan pengamanan akun email yang terlibat sebagai admin harus ditingkatkan.

Baca Juga: Awas! Ini Daftar Password Lemah yang Rentan Dibobol Hacker

Mulai dari two authentication pada email sampai penambahan token untuk membuka akun email admin tersebut. 

"Pengamanan dari Google sendiri sebenarnya sangat berlapis, bahkan untuk mengubah informasi channel YouTube sebenarnya butuh verifikasi tambahan bila dideteksi dilakukan dari perangkat yang asing dan mencurigakan," ujarnya.

Lebih lanjut, Pratama menyarankan agar pengelola YouTube BNPB dapat mengaktifkan notifikasi untuk mengetahui hal yang mencurigakan. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x