Kompas TV nasional peristiwa

Kemenkes Siagakan 3 RS dan 13 Puskesmas Layani Korban Erupsi Gunung Semeru

Kompas.tv - 7 Desember 2021, 10:56 WIB
kemenkes-siagakan-3-rs-dan-13-puskesmas-layani-korban-erupsi-gunung-semeru
Tim SAR gabungan menyusuri jalur material guguran awan panas Gunung Semeru saat operasi pencarian korban di Desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) menyiagakan 3 RS dan 13 Puskesmas untuk memperkuat layanan kegawatdaruratan di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

“RS yang berperan aktif adalah RSUD Pasirian, RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara dengan didukung oleh 13 Puskesmas dan 5 Puskesmas di perbatasan,” kata Eka Jusuf Singka selaku Kepala Pusat Krisis Kesehatan dilansir dari lama resmi Kemenkes, Selasa (7/12/2021).

Selain RS tersebut, penyiapan fasilitas kesehatan rujukan juga diperluas hingga ke Kota Malang. 

Rumah sakit-rumah sakit swasta di sekitar lokasi erupsi termasuk di RS Kepanjen dan RS Wava Husada pun rencananya akan digunakan sebagai rujukan bagi korban luka bakar dibawah 20% dan RS Saiful Anwar Malang untuk rujukan korban trauma inhalasi berat.

Baca Juga: TERBARU! Pantauan Udara Kondisi Pasca-erupsi Semeru: Material Vulkanik Masih Keluar dari Semeru

Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan pos-pos kesehatan di sekitar lokasi pengungsian. 

Saat ini, total 4 pos pengungsi yang didirikan di kecamatan Tronojowo dan Candipuro. Setiap pos tersebut ada pos kesehatan yang telah melaksanakan pelayanan kesehatan dan saat ini tercatat ada 77 orang yang menjalani perawatan di tenda tersebut.

Guna menunjang pelayanan medis yang efektif dan efisien bagi petugas maupun warga terdampak, Pusat Krisis Kesehatan bersama BNPB, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang telah menerjunkan tim pada Sabtu malam (4/12/2021).

Tim tersebut dibagi dalam 2 shift sesuai dengan tugas masing-masing. Mobilitasi diatur sedemikian rupa agar layanan kesehatan dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

“Relawan medis sudah masuk, namun perlu koordinasi lebih lanjut karena Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang selaku komandan bidang kesehatan tengah menyusun suatu cara agar tenaga kesehatan bisa masuk secara bertahap sehingga tidak menumpuk,” kata beliau.



Sumber : sehetanegeriku.kemnkes.go.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x