Kompas TV video sinau

Riwayat Erupsi Gunung Semeru, Pertama Kali Tercatat Pada 1818

Kompas.tv - 5 Desember 2021, 16:00 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV – Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) berdampak pada Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Wilayah ini mengalami gelap gulita pasca erupsi guguran awan panas dan material vulkanis yang mengarah langsung ke Besuk Kobokan.

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api aktif yang memiliki catatan panjang erupsi, dengan letusan pertama tercatat sekitar tahun 1818.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Gunung Semeru juga tercatat mengalami aktivitas vulkanik beruntun dari tahun 1945 hingga 1960. Letusan beruntun kembali terjadi dari tahun 1967 hingga 1969, dan tahun 1972 hingga 1990.

Pada erupsi tahun 1990, kubah kawah Jonggring Seloko terbuka hingga saat ini.

Baca Juga: 902 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Semeru, Ini Daftar Titik Lokasinya

Dalam 30 tahun terakhir, Gunung Semeru mengalami erupsi berulang kali. Pada 1992, terjadi letusan stromboli dengan pembentukan kubah lava dan lidah lava sepanjang 1,5km dari kawah.

Pada 1994, terjadi letusan yang disertai hujan abu dan guguran lava. Tercatat 7 orang meninggal dunia terkena awan panas dan 2 orang hanyut oleh lahar.

Status Gunung Semeru dinaikkan dari normal menjadi waspada di tahun 2002 seiring peningkatan jumlah gempa-gempa vulkanik dangkal. Periode ini diikuti peningkatan guguran lava pijar dan kemunculan aliran awan panas yang cukup signifikan.

Pada tahun 2004 hingga 2008, tercatat beberapa kali terjadi luncuran awan panas yang mengarah ke Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Kobokan.

Jalur pendakian Gunung Semeru sempat ditutup total pada 2016 akibat guguran awan panas dan lelehan lava pijar berjarak hingga sejauh 2,5 kilometer.

Sementara itu, pada 2019 terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu kurang lebih 600 meter di atas puncak Gunung Semeru.

Gunung Semeru juga dilaporkan alami berulang kali erupsi pada rentang Januari hingga Desember 2020.

(*)

Grafis: Arief Rahman



Sumber : diolah dari berbagai sumber

BERITA LAINNYA



Close Ads x