Kompas TV olahraga kompas sport

PSSI Diminta Tidak Diam usai Kedok Elwizan Aminudin Terbongkar

Kompas.tv - 5 Desember 2021, 15:50 WIB
pssi-diminta-tidak-diam-usai-kedok-elwizan-aminudin-terbongkar
Iwan Bule, ketua umum PSSI dalam sebuah acara. PSSI diminta untuk tidak diam usai terbongkarnya kasus Elwizan Aminudin yang sempat menjadi dokter timnas. (Sumber: PSSI)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ignatius Indro dari Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PST) mengatakan, pihak PSSI tidak boleh diam saja usai terbongkarnya kasus Elwizan Aminudin yang diduga memakai ijazah palsu ketika menjabat sebagai dokter tim nasional (timnas) Indonesia kelompok umur.

Apalagi, kata Indro, Elwizan Aminudin sudah mencoreng nama Indonesia karena berhasil menipu sejumlah klub elite tanah air, bahkan sampai level timnas.

“PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia tidak boleh diam saja terhadap kasus ini. Sebab, selain memalukan bagi sepak bola Indonesia, kasus ini bisa jadi awal perbaikan manajemen sepak bola di tanah air,” kata Indro saat dihubungi KOMPAS TV, Minggu (5/11).  

Indro menilai, PSSI sebagai induk olahraga nasional harus mulai membuat SOP terkait manajemen klub, khususnya terkait manajemen, pola rekrutmen atau semacamnya yang akan menjadi acuan nasional.

“SOP harus dibuat oleh PSSI dan jadi standar klub-klub di Indonesia di pelbagai level. Jangan sampai klub bisa kecolongan lagi lebih lanjut untuk ke depannya,” papar Indro.

Baca Juga: Paguyuban Suporter Timnas: Kasus Dokter Gadungan Elwizan Aminudin adalah Skandal Sepak Bola Nasional

PSSI Harus Menghukum Elwizan Aminudin

Indro juga menilai, pelaku kejahatan seperti Elwizan harus dihukum mengingat kasus ini sudah termasuk kategori penipuan.

Indro yang turut dalam gerakan #LawanMafiaBola yang sempat ramai beberapa waktu lalu itu juga mewanti-wanti agar jangan sampe peristiwa Elwizan ini tidak berdampak apa-apa.

“Sanksi terhadap pelaku harus keras, harus kerja sama dengan pihak kepolisian. Karena ini ada unsur penipuan, jangan sampai ada pelaku lain,” tambahnya.

Bahkan, kata dia, ini bisa jadi pemicu untuk menciptakan sebuah pola manajemen yang lebih baik lagi untuk timnas ke depannya yang akan memiliki efek hingga ke klub-klub.

Baca Juga: Cerita Dokter Gadungan Elwizan Aminudin di Timnas U-19: Berdoa di Ruang Ganti, Menangis di Bench

Ia menilai, jangan sampai kasus ini jadi menambah beban malu sepak bola Indonesia ke depan. Apalagi, kata Indro, kasus Elwizan ini adalah salah satu skandal dalam sepak bola Indonesia.

Indro mengaku tidak heran hal ini bisa terjadi dalam sepak bola nasional.

“Kasus Elwizan mencoreng nama Indonesia. Kasus Elwizan adalah skandal. Bisa jadi pertanyaan banyak pihak, termasuk sorotan dari luar negeri terkait manajemen klub dan PSSI,” tandasnya.

Elwizan Aminudin sendiri pernah menjadi ofisial timnas usia 16 tahun. Pada tahun 2014, ia menjadi dokter tim di Piala AFF di Vietnam. Waktu itu Indonesia dilatih oleh Indra Sjafrie dan dianggap gagal total mengingat gelaran sebelumnya Indonesia juara.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS TV sebelumya, PT LIB sudah mengonfirmasi terkait ijazah palsu yang digunakan Elwizan Aminudin, bahkan menyebutnya sebagai dokter gadungan. 

Baca Juga: Suporter PSS Kecewa Kasus Elwizan Aminudin: Berhubungan Baik, Ternyata Gadungan

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x