Kompas TV internasional kompas dunia

Varian Omicron Mulai Menyebar, WHO Ingatkan Dunia untuk Tak Panik

Kompas.tv - 4 Desember 2021, 08:34 WIB
varian-omicron-mulai-menyebar-who-ingatkan-dunia-untuk-tak-panik
Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berada di markas besar WHO di Jenewa, Swiss. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan dunia untuk tak panik dengan mulai menyebarnya varian Covid-19 Omicron.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu peneliti top WHO, Soumya Swaminathan, Jumat (3/12/2021).

Ia menegaskan bahwa alih-alih panik, dunia harus melakukan persiapan karena situasinya berbeda dengan setahun lalu.

Saat ini varian Covid-19 Omicron dikabarkan sudah mulai ditemukan di sekitar 40 negara.

Baca Juga: WHO Catat Sejauh Ini Belum Ada Korban Meninggal Akibat Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

Masih belum jelas apakah mutase dari virus Corona itu lebih menular, atau mampu lebih baik menghindari vaksin.

Namun, dari data awal ilmuwan di Afrika Selatan, tempat di mana varian itu pertama kali terdeteksi, Omicron kemungkinan mampu menghindari kekebalan terhadap Covid-19.

Swminathan mengatakan varian itu sangat tinggi penularannya, berdasarkan data dari Afrika Selatan.

Selain itu amat mungkin varian ini akan mendominasi seluruh duni, meski sulit untuk diprediksi.

“Harus seberapa khawatir kita? Kita harus bersiap dan lebih teliti, bukan panik, karena situasinya berbeda dengan tahun lalu,” ujarnya dikutip dari BBC.

Baca Juga: Peringatan Ilmuwan Afrika Selatan: Penyintas Covid-19 Bisa Terinfeksi Varian Omicron

Direktur Gawat Darurat WHO Mike Ryan mengatakan, dunia saat ini memiliki vaksin dengan efektivitas tinggi melawan Covid-19.

Ia menegaskan focus saat ini adalah mendistribusikan mereka lebih luas lagi.

Varian Omicron dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan pada pekan lalu.

Sejak itu, sejumlah negara di dunia mengumumkan pelarangan perjalanan masuk dari sejumlah negara Afrika bagian selatan,



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x