Kompas TV internasional kompas dunia

AS Ancam Rusia: Akan Ada Konsekuensi yang Harus Dibayar jika Serang Ukraina

Kompas.tv - 3 Desember 2021, 13:23 WIB
as-ancam-rusia-akan-ada-konsekuensi-yang-harus-dibayar-jika-serang-ukraina
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken saat berbicara dalam konferensi pers di Washington, AS, Senin (30/8/2021). (Sumber: Jonathan Ernst/Pool via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Amerika Serikat melontarkan ancaman ke Rusia terkait kemungkinan penyerangan ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken memperingatkan akan ada konsekuensi yang harus dibayar Rusia jika menyerang Ukraina.

Peringatan itu diungkapkan Blinken saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Stockholm, Swedia, Kamis (2/12/2021).

Blinken menegaskan pertemuan tersebut sebagai pertemuan yang tak disengaja.

Baca Juga: Nyeleneh! Politisi Malaysia Usul Vaksin Covid-19 Buatan Mereka Dinamakan Bossku

Ia pun mengumumkan bahwa Presiden AS, Joe Biden dan Pemimpin Rusia, Vladimir Putin akan segera melakukan pembicaraan.

“Saya dengan jelas mengungkapkan keprihatinan dan tekad kami untuk meminta Rusia bertanggung jawab atas tindakannya,” ujarnya dikutip Al-Jazeera.

“Hal itu termasuk komitmen kami bekerja dengan sekutu Eropa untuk mengenakan biaya dan konsekuensi yang parah pada Rusia jika mengambil tindakan agresif ke Ukraina,” tambahnya.

Blinken pun menegaskan sekarang tergantung Rusia untuk mengurangi ketegangan.

“Adalah dengan menarik pulang pengumpulan pasukan baru-baru ini, dan mengembalikan ke posisi masa damai yang normal dan menahan diri dari itimidasi lebih lanjut dan upaya mengacaukan Ukraina,” ujarnya.

Sementara itu dilaporkan Kantor Berita Interfax, Lavrov mengatakan kepada Blinken, Rusia akan merespons jika Ukraina terbawa dalam permainan geopolitik AS.

Sang Menteri juga berharap pertemuan Putin dan Biden bisa dilakukan pada beberapa hari ke depan.

Baca Juga: CEO AirAsia Sebut Reaksi Negara-negara terhadap Varian Omicron Berlebihan

Lavrov sendiri sempat mengutarakan kepada wartawan sebelum berbicara dengan Blinken, bahwa Moskow siap berdialog dengan Kyiv.

“Kami, seperti pernyataan Presiden Putin, tak menginginkan konflik,” tuturnya.

Ukraina sebelumnya mengungkapkan Rusia telah mengumpulkan lebih dari 90.000 pasukan di perbatasan kedua negara.

Tetapi Rusia menuduh Ukraina tengah mengejar pembangunan militernya sendiri.



Sumber : Al-Jazeera

BERITA LAINNYA



Close Ads x