Kompas TV nasional peristiwa

Soal Varian Omicron, Jokowi: Hati-hati, Saya Dapat Kabar Sudah Sampai Singapura!

Kompas.tv - 3 Desember 2021, 12:50 WIB
soal-varian-omicron-jokowi-hati-hati-saya-dapat-kabar-sudah-sampai-singapura
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberi pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah Tahun 2021, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12/2021). (Sumber: Tangkapan Layar)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini varian baru Covid-19 Omicron sudah memasuki Singapura.

Pernyataan ini disampaikan Presiden saat memberi pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah Tahun 2021, Kabupaten Badung, Bali, yang dipantau secara daring, Jumat (3/12/2021).

Presiden meminta seluruh pihak untuk mengantisipasi masuknya varian baru, terutama kepolisian daerah (Polda) dan tentara negara indonesia (TNI) untuk menjaga di wilayah perbatasan negara. 

"Hati-hati, tadi pagi saya sudah dapat kabar, sudah sampai ke Singapura. Utamanya, Polda-polda yang berkaitan dengan perbatasan dengan negara-negara lain, karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tapi juga dari warga negara kita sendiri. Utamanya tenaga kerja kita yang dari luar, waktu masuk kembali pulang kampung," kata Presiden.

Baca Juga: Jokowi Minta Kapolri Copot Kapolda yang Tidak Bisa Lakukan Dua Hal Ini

Selain itu, Presiden juga mengatakan Omicron sudah tersebar di 29 negara. Jajaran kepolisian dan seluruh pihak harus meningkatkan kewaspadaan karena Omicron diperkirakan memiliki kemampuan yang lebih menular dibandingkan varian Delta.

"Ingat varian Delta itu menyebar dalam waktu 2-3 minggu, semua langsung kena. Ini lebih cepat. Meskipun belum final, tapi perkiraan lima kali lebih cepat," ujar Presiden.

Bahkan, kata Presiden, terdapat kemungkinan Omicron juga mampu menerobos masuk ke sela-sela zat antibodi yang sudah imun.

Sehingga, dampak persebarannya bisa lebih cepat.

"Hati-hati ini, karena efeknya bisa kemana-mana, ke ekonomi, seperti yang tadi saya sampaikan. Jadi protokol kesehatan terus disampaikan ke masyarakat, karena pandemi ini berefek, dan sudah terjadi di beberapa negara, ke ekonomi. Ekonomi jatuh bisa berimbas kepada politik, hati-hati," jelasnya.

Presiden juga menjabarkan data hasil kajian penularan Omicron di Afrika Selatan, yang merupakan negara pertama ditemukannya varian tersebut.

Salah satu kesimpulan dari data tersebut, sebagian besar kasus Omicron terjadi pada masyarakat yang belum menerima vaksin Covid-19.

"Di Afrika Selatan, kita lihat kita mempelajari, 87 persen yang dirawat itu memang belum divaksin, dan 70 persen anak yang kena di bawah empat tahun, dan sebagian besar yang meninggal di atas 60 tahun," ujar Presiden.

Oleh karena itu, Presiden meminta kepada jajaran Polri dan TNI untuk membantu mempercepat vaksinasi Covid-19 ke masyarakat.

Baca Juga: Serius Tangani Perubahan Iklim, Jokowi akan Pamer Hutan Mangrove kepada Para Pemimpin Delegasi G20

"Vaksinasi ini kita segera selesaikan secepat-cepatnya, artinya digencarkan terus. Sampai hari ini sudah divaksin 240 juta dosis. Dosis pertama 67,8 persen dan dosis kedua sebanyak 46,9 persen," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x