Kompas TV bisnis kebijakan

Pemerintah Siapkan Konversi LPG ke Kompor Listrik, Masak Jadi Lebih Hemat

Kompas.tv - 3 Desember 2021, 10:29 WIB
pemerintah-siapkan-konversi-lpg-ke-kompor-listrik-masak-jadi-lebih-hemat
Iksutrasi memasak dengan kompor listrik. Pemerintah sedang menyiapkan program konversi dari LPG ke kompor listrik. (Sumber: bobo.grid.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah sedang menyiapkan program konversi LPG ke kompor listrik. Hal itu dilakukan karena pemerintah akan berhenti mengimpor LPG  pada 2030. PLN pun kenyataannya siap mendukung program pemerintah tersebut. PLN menyatakan, akan ada penghematan anggaran negara sebesar Rp27,3 triliun dari konversi LPG ke kompor listrik.

Nilai itu dihitung dari penghematan impor elpiji sebesar Rp25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp1,4 triliun.

"Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor elpiji ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, dikutip dari Antara, Jumat (3/12/2021).

Saat ini, pengguna kompor listrik di Indonesia masih sangat sedikit. Lantaran harganya yang mahal, serta membutuhkan daya listrik yang besar. Namun, Bob optimistis program konversi elpiji ke kompor listrik bisa terlaksana dengan baik.

Baca Juga: Kunjungi Proyek Bandara Kediri, Luhut: Terima Kasih Kepada Gudang Garam

Mengingat Indonesia memiliki sejarah kesuksesan dalam program konversi minyak tanah ke elpiji.

Berdasarkan kajian PLN, akan ada 19 juta pengguna kompor listrik pada 2030. Mereka adalah rumah tangga subsidi di lokasi yang tidak dilalui jaringan gas dan dimetil eter (DME).

Tapi Bob mengingatkan, harus ada payung hukum yang memperkuat posisi program tersebut, yaitu berupa Peraturan Presiden atau Perpres sebagai landasan hukum.

"Kita harus luncurkan Perpres ini setelah itu baru kita bangun bersama-sama. Ini kepentingan bangsa, bukan kepentingan PLN ataupun Pertamina," ujar Bob.

Baca Juga: UMK Kota Bekasi Rp4,8 Juta, Jakarta Kalah

Bob menyampaikan, PLN sudah memulai kampanye konversi LPG ke kompos listrik sejak 2 tahun lalu. Yaitu dengan meluncurkan program 1 juta kompor listrik serta bersinergi dengan perumahan-perumahan baru menggunakan kompor induksi dengan memberikan promo ekstra daya.

"Dari kampanye 1 juta kompor induksi kira-kira sudah ada pelanggan yang beralih sebanyak 126.000. Kita perlu mekanisme kebijakan setelah itu baru memberi insentif," ucap Bob.

Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad mengatakan, kompor induksi bisa menghemat pengeluaran pelanggan PLN kategori rumah tangga bersubsidi.

"Bagi masyarakat, konversi ke kompor induksi mengurangi beban biaya memasak hingga 57 persen bagi rumah tangga bersubsidi PLN," ujar Munir pada Jumat (12/11/2021) lalu.

Baca Juga: Ini Syarat Dapatkan Vaksin Booster yang Bisa Cegah Varian Omicron

Sedangkan dari sisi pemerintah, kompor induksi listrik tersebut dapat menghemat devisa negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menyerap tenaga kerja dalam negeri.

Munir menjelaskan konversi kompor elpiji ke kompor induksi merupakan bentuk upaya bangsa Indonesia menuju kemandirian energi di tengah tingginya impor elpiji yang mencapai Rp50,6 triliun per tahun.

Sedangkan dari sisi anggaran, dibutuhkan dana sebesar Rp2,85 triliun untuk mencapai target 2 juta pengguna kompor listrik pada 2022.

"Anggaran pemberian gratis kompor induksi beserta utensilnya sebesar Rp2,4 triliun dan pemberian subsidi atas tambahan pemakaian listrik kompor induksi sebesar Rp456 miliar," jelas Munir.



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x