Kompas TV nasional politik

PSI Minta Sahroni Mundur dari Ketua Pelaksana Formula E, Nasdem: Lancang

Kompas.tv - 2 Desember 2021, 17:08 WIB
psi-minta-sahroni-mundur-dari-ketua-pelaksana-formula-e-nasdem-lancang
Ajang Balap Formula E (Sumber: FIA Formula E)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyesalkan adanya pernyataan dari kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendesak Ahmad Sahroni agar mundur dari ketua pelaksana Formula E. 

Menurut dia, permintaan itu amat lancang karena Nasdem sendiri tak mempermasalahkan hal tersebut. 

"Itu sikap terlalu lancang, menurut saya sih. Dia ketika kegiatan perhelatan Formula E ini adalah kelas internasional, maka tentunya ini adalah bukan kegiatan DKI jakarta, mestinya kan. Ini adalah bagaimana hasil formula e nanti akan menceritakan bagaimana wajah Indonesia secara keseluruhan," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Kamis (2/12/2021). 

Baca Juga: Anggota DPRD DKI: Penunjukan Ahmad Sahroni Jadi Ketua Pelaksana Formula E Kental Unsur Politis

Ia menjelaskan, penunjukan Sahroni sebagai penanggungjawab atas perhelatan balapan mobil listrik tersebut karena yang bersangkutan memiliki jabatan sebagai Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI). 

"Dia adalah sekretaris IMI dan memang yang selama ini orang yang cukup paham karena dia betul betul bergelut di bidang persoalan mobil, itu dilihat dari dia sebagai sekretaris IMI," ujarnya. 

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, untuk memerintahkan Ahmad Sahroni mundur dari posisi Ketua Pelaksana Formula E Jakarta. 

“Kalau saya jadi Bang Surya Paloh, saya akan minta Mas Sahroni sebagai Bendahara Umum Partai Nasdem dan Anggota DPR RI untuk mundur dari jabatan ketua pelaksana Formula E. Meskipun Mas Sahroni menjadi ketua pelaksana Formula E sebagai Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), hal itu tidak dapat dipisahkan dari jabatannya di Nasdem,” kata Sekjen DPP PSI, Dea Tunggaesti, pada keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021). 

Sahroni dinilai membahayakan posisi Presiden Joko Widodo karena membawa-bawa nama Jokowi sementara masih banyak persoalan yang membelit penyelenggaraan Formula E. 

“Formula E sedang diselidiki KPK. Eh, panitia malah minta bertemu Presiden Jokowi. Hal itu tidak layak dilakukan, baik secara politis dan etis. Langkah-langkah Mas Sahroni membahayakan Pak Jokowi,” ujar Dea. 

Baca Juga: Terbongkar! Ternyata Ini Alasan Anies Irit Bicara Soal Formula E Jakarta

Saran ini disampaikan oleh pihak PSI, kata Dea, sebagai bentuk keprihatinan sebagai sesama anggota koalisi pemerintahan Jokowi. 

“Mari sama-sama kita jaga Pak Jokowi. Beliau sedang fokus pada kerja pemulihan ekonomi dan menjaga pandemi Covid-19 tetap landai. Jangan dijerumuskan dalam benang kusut persoalan Formula E,” katanya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.