Kompas TV tekno internet

Ekosistem Startup di Indonesia Dinilai Memasuki Masa Keemasan

Kompas.tv - 2 Desember 2021, 03:05 WIB
ekosistem-startup-di-indonesia-dinilai-memasuki-masa-keemasan
Ilustrasi Startup. (Sumber: SHUTTERSTOCK)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perkembangan startup di Indonesia cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Penetrasi selular yang bertambah dari tahun ke tahun turut mendorong para founder untuk menciptakan peluang-peluang besar startup di Tanah Air.

Hal itu juga dibarengi para konsumen muda Indonesia yang melek digital dan berbagai usaha mencari produk serta layanan inovatif untuk meningkatkan segala aspek kehidupan mereka.

Para founder semakin memiliki sumber daya untuk memperluas usaha di dalam pasar Indonesia dan mencapai khalayak internasional. Kebangkitan dan pertumbuhan nama-nama lokal seperti Gojek dan Tokopedia juga telah memberikan para founder tingkat ambisi baru.

"Tidak mengherankan kita sekarang melihat 700 startup baru dibuat setiap tahun, naik dari hanya 150 perusahaan pada 10 tahun yang lalu," ujar Rajan Anandan, Managing Director, Sequoia India, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Mantap! Dua Startup Indonesia Raih Penghargaan G20 Innovation League 2021

Menurut dia, mengembangkan siklus yang baik dari talenta startup
Silicon Valley tidak akan sampai seperti sekarang ini tanpa generasi pendiri yang membangun pembelajaran dan keberhasilan para pendahulu mereka selama setidaknya lima dekade.

Demikian pula, peningkatan volume dan kedalaman transfer pengetahuan institusional yang terjadi dalam ekosistem startup Indonesia memelihara kualitas tinggi startup yang kita lihat saat ini.

Sebagai contoh, lanjut Rajan, startup dan para founder yang sukses membangun institusi untuk membimbing dan mengembangkan bakat teknik dan teknologi lokal.

Sekolah coding seperti Binar Academy dan Hacktiv8 adalah beberapa contoh yang saat ini bekerja di bidang ini.

"Di Surge, program percepatan untuk startup di Asia Tenggara dan India, kami berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital -- sebuah inisiatif dari Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi -- untuk membangun sebuah peta jalan yang ditujukan kepada pengusaha muda melalui pembentukan kurikulum universitas dan pembimbingan untuk para mahasiswa oleh founder lokal yang sukses," jelasnya.

Terlepas dari peluang yang berkembang di bidang pendidikan, jajaran perusahaan besar juga selaras dengan penciptaan nilai jangka panjang.

Perusahaan-perusahaan besar ini, seperti Bukalapak, pada gilirannya secara aktif berinvestasi ke pemain yang lebih kecil dan membiayai generasi berikutnya.

"Selama lima tahun ke depan, kami berharap untuk melihat lebih banyak perusahaan yang menargetkan valuasi pasar sebesar USD40, USD100, atau bahkan USD150 miliar di Asia Tenggara akan muncul," kata Rajan.

Membangun di Luar Indonesia

Bukan hanya itu, ada satu lagi tanda pematangan ekosistem startup yakni bertambahnya jumlah perusahaan yang membangun usaha di luar negara asal mereka.

Rajan pun berharap bisa melihat lebih banyak perusahaan berskala internasional maupun perkembangan secara regional pada 2022 di berbagai industri.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x