Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Lekas Marah dan Putus Asa? Kenali sejak Dini Gejala Depresi sebelum Terlambat

Kompas.tv - 2 Desember 2021, 04:30 WIB
lekas-marah-dan-putus-asa-kenali-sejak-dini-gejala-depresi-sebelum-terlambat
Ilustrasi. Depresi adalah salah satu penyakit yang umum tetapi cukup serius, dengan tingkat keparahan yang luas. Depresi mengganggu kehidupan dan hubungan sehari-hari. (Sumber: pixabay.com)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Depresi adalah salah satu penyakit yang umum tetapi cukup serius, dengan tingkat keparahan yang luas. Depresi mengganggu kehidupan dan hubungan sehari-hari.

Jika Anda memiliki kasus yang lebih ringan, Anda mungkin mengalami gejala yang meliputi kesedihan, lekas marah, marah, dan kelelahan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih lama.

Tetapi beberapa kasus depresi lebih parah, dengan gejala intens yang mungkin termasuk nafsu makan yang signifikan dan penurunan berat badan, masalah tidur, dan sering berpikir tentang kematian atau bunuh diri.

Berikut gejala depresi berat, dikutip dari WebMD:

  • Insomnia atau tidur berlebihan
  • Sifat lekas marah
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu menyenangkan
  • Keputusasan
  • Pikiran terus-menerus tentang sesuatu yang buruk terjadi
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri atau usaha bunuh diri
  • Dalam kasus yang sangat parah, gejala psikotik (seperti halusinasi atau delusi)
  • Ketidakmampuan untuk mengurus diri sendiri, seperti makan, mandi, atau memenuhi tanggung jawab keluarga atau pekerjaan

Baca Juga: Stres dan Depresi Saat Liburan? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya Menurut Pakar

Meskipun Anda mungkin merasa tidak ada harapan, bicarakan dengan dokter Anda tentang pilihan pengobatan. Bahkan gejala depresi berat dapat diobati.

Faktor Risiko Bunuh Diri

Tidak semua orang dengan faktor risiko akan bunuh diri. Selain depresi atau penyakit mental lainnya, faktor risiko bunuh diri meliputi beberapa hal. Berikut di antaranya:

  • Riwayat penyalahgunaan zat saat ini atau masa lalu
  • Riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya
  • Riwayat bunuh diri keluarga
  • Riwayat keluarga dengan penyakit mental atau penyalahgunaan zat
  • Senjata di rumah
  • Perasaan putus asa

Bagi orang yang mengalami depresi berat, bunuh diri adalah ancaman nyata. Setiap tahun, sekitar 30.000 orang di AS bunuh diri, meskipun jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.

Beberapa kasus bunuh diri tidak dikenali karena diklasifikasikan sebagai kecelakaan, overdosis obat, atau penembakan. Di antara orang-orang yang depresinya tetap tidak diobati, hingga 15 persen akan bunuh diri.

Berikut tanda-tanda peringatan bunuh diri menurut National Suicide Prevention Lifeline:

  • Berbicara tentang ingin mati atau ingin bunuh diri
  • Mencari cara untuk bunuh diri, seperti mencari metode online atau membeli senjata
  • Berbicara tentang merasa putus asa atau tidak memiliki alasan untuk hidup
  • Berbicara tentang perasaan terjebak atau kesakitan yang tak tertahankan
  • Berbicara tentang menjadi beban bagi orang lain
  • Meningkatkan penggunaan alkohol atau obat-obatan
  • Bertindak cemas atau gelisah; berperilaku sembrono

Baca Juga: Libido Suami Menurun? Bisa Jadi Salah Satu Gejala Depresi

  • Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • Menarik diri atau merasa terisolasi
  • Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang membalas dendam
  • Menampilkan perubahan suasana hati yang ekstrem

Cara mendapatkan bantuan jika mendapati potensi bunuh diri:

Sadarilah bahwa seringkali, perilaku bunuh diri bersifat impulsif. Singkirkan senjata, obat-obatan, atau cara lain yang mungkin Anda gunakan untuk melukai diri sendiri.

Jika Anda senjata, mintalah orang yang dipercaya untuk menjauhkannya dari Anda. Selanjutnya, hindari menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang, atau mencari pengobatan untuk memutuskan ketergantungan pada zat ini.

Zat ini dapat memperburuk depresi Anda dan menyebabkan pikiran untuk bunuh diri. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa di antara orang-orang yang telah menyelesaikan bunuh diri, 33 - 69 persen memiliki alkohol yang terdeteksi dalam darah mereka.

Jika Anda mengalami depresi berat atau memiliki pikiran untuk bunuh diri, beri tahu dokter perawatan primer, psikiater, atau terapis Anda.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/ 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x