Dibungkam, Dekan FKT UGM Jadi Korban Hacking saat Ingin Kritisi Komoditas Sawit

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dekan Fakultas Kehutanan (FKT) UGM Dr. Sigit Sunarta menjadi korban peretasan (hacking) saat ingin memberi pemaparan kritis terkait usulan komoditas sawit menjadi tanaman hutan.

Hacker menyerang saat Sigit sedang berbicara di Seminar Nasional yang berjudul “Permasalahan, prospek, dan implikasi sawit sebagai tanaman hutan” pada Kamis (25/11/2021).

Kejadian ini diketahui lewat keterangan pers UGM di situs resmi mereka. Ketika itu, Sigit hendak menyoroti dampak lingkungan perluasan kebun sawit, bila komoditas itu dimasukkan ke kategori tanaman hutan.

Baca Juga: Gubernur Kalbar Marah Tuding Perusahaan Sawit Sebabkan Banjir Bandang Berminggu-Minggu

Ia menegaskan, kebun sawit yang menginvasi hutan dapat meningkatkan bencana banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan-lahan. 

Pola berkebun hingga masuk ke dalam kawasan hutan juga berdampak keragaman satwa dan fauna yang terancam punah. 

Hal itu pun akan berdampak pada sosial-budaya masyarakat, seperti meruginya petani kecil sawit dan ancaman hewan liar mendekati pemukiman warga. 

"Usulan sawit sebagai tanaman hutan tidak relevan untuk digunakan sebagai solusi penyelesaian keterlanjuran kebun sawit di kawasan hutan," kata Sigit dikutip Kompas TV pada Selasa (30/11/2021).

Perlu diketahui, usulan sawit menjadi tanaman kehutanan muncul berkaitan keinginan perusahaan tanaman sawit untuk mendapat izin Hutan Tanaman Industri (HTI).

Menurut Sigit, kondisi ini menandakan para pelaku industri kehutanan tidak mampu atau tidak mau menyelesaikan permasalahan pengelolaan sawit dengan menjaga kelestarian hutan.

Baca Juga: KPK Dalami Aliran Uang ke Bupati Kuansing Terkait Izin HGU Sawit

Ia pun meminta pemerintah mendengarkan tinjauan kritis berdasarkan sains dari berbagai lingkup keilmuwan untuk menyikapi usulan itu.

"Kami mengusulkan Strategi Jangka Benah sebagai alternatif solusi keterlanjuran kebun sawit di kawasan hutan," kata Sigit.

Akan tetapi, penjelasan Sigit itu dibungkam oleh aksi hacker tak dikenal. Peretas itu menguasai layar presentasi Sigit yang bergabung dalam seminar secara online.

Sigit terputus dari ruang online untuk seminar. Hacker itu juga sempat melontarkan umpatan dalam bahasa Inggris.

Serangan hacker berlangsung lama dan sangat mengganggu, sehingga panitia memutuskan untuk menghentikan acara itu.

Baca Juga: Jokowi: Saya akan Paksa Perusahaan Kelapa Sawit dan Pertambangan Siapkan Persemaian