Kompas TV nasional peristiwa

Respon Politikus Terhadap Ancaman Omicron: Tak Anggap Remeh hingga Minta Tutup Pintu Masuk WNA

Kompas.tv - 30 November 2021, 13:47 WIB
respon-politikus-terhadap-ancaman-omicron-tak-anggap-remeh-hingga-minta-tutup-pintu-masuk-wna
WHO menyatakan varian Omicron sebagai variant of concern, berbagai negara memberlakukan pengetatan perbatasan, dan seorang dokter di Afrika Selatan yang merawat pasien Covid-19 beberapa hari terakhir mengatakan pasiennya hanya menderita gejala ringan. (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kemunculan virus Corona varian Omicron di sejumlah negara di dunia, direspon cepat oleh sejumlah politikus di tanah air. Para politikus itu ada yang menempati sejumlah jabatan publik seperti menteri, ketua dewan pengarah lembaga hingga anggota dewan.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan instruksi kepada seluruh kader PDIP agar jangan menganggap remeh varian Omicron yang sudah menyebar di Afrika Selatan ini. 

Hal itu disampaikan  melalui Instruksi khusus berdasarkan surat bernomor 3548 yang dikeluarkan pada 29 November 2021.

Surat instruksi itu ditandatangani Sekjen Hasto dan Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Perempuan, dan Anak Sri Rahayu serta ditembuskan kepada Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi (situation room) PDIP M Prananda Prabowo.

Baca Juga: Pakar UGM: Omicron Belum Terbukti Kuat Lebih Menular dibanding Delta

"Ibu Mega berpesan jangan anggap remeh varian Omicron tersebut karena hal tersebut bisa menggerus imunitas meski sudah divaksin. Jadi yang sudah divaksin tetap hati-hati," kata Hasto, dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas,  meminta agar jamaah umroh yang akan segera dibuka, tidak perlu cemas berlebihan.  Yaqut menyebut Omicron memang varian yang perlu dikhawatirkan tapi tidak perlu berlebihan.

"Memang Omicron, Bapak Ibu sekalian, ini cucu dari virus COVID-19, yang menurut data yang saya punya memang  perlu dikhawatirkan tapi tidak perlu berlebihan," kata Yaqut saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, di gedung DPR/MPR, Selasa (30/11/2021).


Menurut politikus PKB ini,  Omicron mengkhawatirkan lantaran memiliki kombinasi key mutation dari varian lain. Dia menyebut seluruh varian berbahaya COVID-19 menyatu dalam Omicron.


Sedangkan anggota Komisi V DPR RI Sumail Abdullah meminta agar pemerintah menjaga pintu perbatasan untuk memantau  merebaknya varian baru virus Covid-19, B.1.1.529 alias  Omicron ini. Sumail turut mengusulkan pemerintah menyediakan fasilitas karantina dalam mendukung peraturan tersebut.

Baca Juga: Varian Omicron Menyerang, Inggris Perluas Penggunaan Vaksin Booster


“Dalam rangka menghambat virus baru Covid-19 yaitu Omicron,  pengetatan perjalanan internasional sudah tepat. Meski begitu, fasilitas karantina perlu menjadi perhatian bersama," ujar politikus Partai Gerindra ini, siaran pers  Selasa (30/11/2021).


Fasilitas kesehatan, usul Sumail, juga perlu untuk menjadi perhatian supaya orang yang datang dari luar negeri bisa dengan nyaman menikmati fasilitas tersebut. 

Senada dengan Sumail, politikus dari Partai Demokrat Lucy Kurniasari juga meminta pemerintah memperketat pintu masuk ke Indonesia karena penyebarannya yang sangat cepat.  

"Pemerintah harus berani menutup pintu masuk dari Afrika Selatan atau jalur-jalur dari negara tersebut. Upaya itu sebagai antisipasi meminimalkan masuknya varian Omicron ke Indonesia. Selain itu, Kementerian Kesehatan harus segera mengidentifikasi dampak yang mungkin ditimbulkan bila varian tersebut masuk ke Indonesia," kata Lucy yang juga anggota Komisi IX dan legislator dapil Jawa Timur III.

Menurutnya, kesiapan tenaga kesehatan, alat kesehatan, dan rumah sakit harus benar-benar sudah disiapkan sehingga bila hal itu terjadi tidak perlu ada kepanikan lagi.

 Kementerian Kesehatan juga perlu segera berkoordinasi dengan WHO terkait varian tersebut. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x