Kompas TV nasional berita utama

Wakil Ketua DPD RI: Demi Kebaikan Bersama, Batalkan Reuni 212!

Kompas.tv - 30 November 2021, 12:35 WIB
wakil-ketua-dpd-ri-demi-kebaikan-bersama-batalkan-reuni-212
Ilustrasi. Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). Reuni akbar 212 yang dihadiri sekitar ratusan ribu orang itu digelar untuk mengirimkan pesan damai dan aman serta mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia. (Sumber: Kompas.tv/Ant/Aruna)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin meminta Alumni Aksi 212 batalkan reuni pada 2 Desember 2021. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 dan ditambah adanya Covid-19 varian baru Omicron.

“Demi kebaikan bersama, sebaiknya kita batalkan saja Reuni 212 kali ini,” kata Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin dikutip dari Antara, Selasa (30/12/2021).

Sultan menuturkan umat Islam Indonesia harus menjadi pioneer dan teladan dalam upaya preventif dan pemulihan sosial-ekonomi bangsa dari ancaman pandemi Covid-19 yang masih terus bermutasi.

Oleh karenanya, kepekaan terhadap kondisi nasional patut menjadi prioritas kendati pemerintah atau pun aparat keamanan tidak melarang aksi damai Alumni 212.

“Kami sangat menghargai dan mendukung setiap gerakan aksi damai umat Islam yang mengarah pada ukhuwah dan dakwah,” kata Sultan.

Baca Juga: Varian Omicron Merebak, Saham Produsen Vaksin Diburu Investor

“Namun karena situasi bangsa saat ini sedang dalam proses pemulihan yang sulit, maka kami harap para tokoh umat untuk bersedia mengendalikan mobilitas masyarakat yang mulai bergerak menuju ke Jakarta dan sekitarnya,” tambah Sultan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Apalagi, lanjut Sultan, tingkat kerumunan massa Aksi 212 belum sesuai diterapkan pada kondisi Indonesia saat ini.

Sebagai informasi, saat ini dunia tengah dihadapkan dengan fakta baru adanya Covid-19 varian Omicron.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, varian baru virus Corona yakni Omicron dikabarkan muncul dari Afrika Selatan dan sudah terdeteksi di lebih dari 10 negara.

Dalam keterangan Epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University Australia, varian baru Omicron memiliki tingkat penularan lima kali lebih tinggi daripada virus korona asli, yakni SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada 2019.

Baca Juga: Penularan Varian Baru Omicron 5 Kali Lipat Lebih Cepat, Waspadai untuk Perjalanan Saat Nataru

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa virus Corona varian Omicron atau yang dikenal sebagai B.1.1.529, kemungkinan besar memiliki kecepatan tinggi dalam penularan dan mampu menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi alamiah dan vaksinasi.

“Omicron ini studinya masih berjalan. Untuk transmisi penularan, kemungkinan besar dia menularkan lebih cepat. Apakah dia bisa escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya? Kemungkinan besar iya,” ucap Budi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x