Kompas TV nasional peristiwa

Rentetan Bentrok Prajurit, Kopassus vs Brimob hingga Marinir Adu Jotos dengan Raider TNI AD

Kompas.tv - 30 November 2021, 07:35 WIB
rentetan-bentrok-prajurit-kopassus-vs-brimob-hingga-marinir-adu-jotos-dengan-raider-tni-ad
Ilustrasi keributan (Sumber: (Kompas.com/ERICSSEN))
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

BATAM, KOMPAS.TV - Kembali terjadi keributan yang melibatkan sejumlah prajurit dari dua kesatuan, antara anggota marinir TNI AL dengan raider TNI AD, di Jembatan 1 Barelang, Batam, Kepulauan Riau.

Diketahui, anggota-anggota TNI yang terlibat perkelahian itu berasal dari Yonif Raider khusus 136/Tuah Sakti dan Batalyon Infanteri 10/Marinir Batam.

Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah seorang pengguna Twitter mengunggah video yang memperlihatkan sekelompok lelaki dengan celana loreng dan kaos berteriak-teriak serta adu jotos.

Di sekitar lokasi, anak-anak dan warga berlarian ketakutan mengindari pertengkaran antar prajurit itu.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Korps Marinir Kolonel Gugun Saeful Rachman membenarkan peristiwa baku hantam antar anggota TNI itu.

Gugun menyebut, para tentara dalam video telah mencoreng nama baik institusi TNI dengan terlibat perkelahian itu.

"Itu adalah tindakan tidak terpuji yang mencoreng institusi TNI," kata Gugun pada Senin (29/11/2021), dikutip dari Tribunnews.

Baca Juga: Viral Baku Hantam Marinir vs Raider Angkatan Darat, TNI AL Beri Penjelasan

Ia menambahkan, intelijen Polisi Militer baik dari TNI AL maupun TNI AD kini tengah menyelidiki penyebab terjadinya insiden baku hantam tersebut.

Gugun menyebut, Marinir TNI AL menyerahkan penindakan pada anggotanya berdasarkan hasil penyelidikan dari Polisi Militer itu.

"Marinir Angkatan Laut menyerahkan sepenuhnya kepada Polisi Militer nanti sesuai penyelidikan," ujar Gugun.

Sementara, Kepala Dinas Penerangan (Kadispenal) TNI AL Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 27 November 2021.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam perkelahian itu. Julius mengklaim, perkelahian itu muncul akibat salah paham. 



Sumber : Kompas TV/Tribunnews

BERITA LAINNYA



Close Ads x