Kompas TV regional peristiwa

Temuan Kasus di Yogyakarta Capai 26 Siswa, Satgas Covid-19: Belum Diklasifikasikan Klaster

Kompas.tv - 29 November 2021, 18:58 WIB
temuan-kasus-di-yogyakarta-capai-26-siswa-satgas-covid-19-belum-diklasifikasikan-klaster
Ilustrasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Fadhilah

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Yogyakarta terus bertambah dan tercatat mencapai 26 orang.

Menurut Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi, hingga kini pihaknya terus melakukan pencarian dengan metode tracing dan testing.

Adapun jumlah tersebut merupakan himpunan dari seluruh jenjang sekolah mulai dari SD, SMP, SMA/SMK di Kota Yogyakarta.

"Jumlahnya memang bisa dikatakan banyak karena kami masih mencari. Tidak berdiam diri saja menunggu ada warga yang bergejala baru dilakukan tracing dan testing," kata Heroe Poerwadi seperti diwartakan Antara, Senin (29/11/2021).

Lebih lanjut, Heroe menyatakan, jumlah temuan tersebut berasal dari pemeriksaan terhadap siswa di 17 sekolah yang sudah menjalankan PTM dengan total 2.079 sampel.

Adapun temuan kasus tersebar di kurang dari 10 sekolah dengan terbanyak enam kasus di satu sekolah. Dari data yang dihimpun Satgas Covid-19, siswa yang terpapar berasal dari murid di kelas yang berbeda-beda.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Yogyakarta Terus Bertambah

Bahkan, kondisi seluruh siswa yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala sakit, melainkan masih dalam kondisi kesehatan yang baik.

Belum Klasifikasi Klaster

Kendati demikian, kata Heroe hingga kini pihaknya belum melakukan klasifikasi sebagai klaster lantaran belum terjadi penularan yang cukup luas.

"Kami langsung melakukan tracing dan testing menggunakan rapid test antigen baik ke siswa satu kelas dan keluarga. Hasilnya negatif, jadi kami belum mengklasifikasikan sebagai klaster karena tidak ada penularan yang meluas," jelasnya.

Meskipun demikian, seluruh kontak erat dari kasus positif sudah diminta isolasi dan akan tetap menjalani swab PCR pada hari kelima sebagai "exit test" untuk memastikan apakah terjadi paparan atau tidak.

"Atau apakah ini yang disebut herd imunity. Saat seseorang terpapar tetapi tidak menularkan dan mereka yang terpapar pun dalam kondisi yang baik-baik saja. Tidak ada keluhan kesehatan," katanya.

Ia pun meminta epidemiolog untuk ikut menganalisa kondisi penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta tersebut. Terlebih saat ini Kota Yogyakarta suntikan kedua vaksin Covid-19 telah mencapai 85 persen.

"Kota Yogyakarta sudah menuntaskan vaksinasi untuk dosis pertama dan untuk dosis kedua sudah mencapai 85 persen. Apakah kondisi ini juga mempengaruhi paparan kasus di Yogyakarta?" katanya.

Meski ada temuan kasus dari kegiatan pembelajaran tatap muka, namun Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta menyebut tidak akan terburu-buru menghentikan pembelajaran tatap muka.

"Tetap akan kami kaji dulu. Makanya, kami melakukan pemeriksaan bertingkat dari antigen hingga PCR untuk mencari pola sebarannya dan akar penularannya sehingga kebijakan yang nantinya dikeluarkan pun tepat," pungkasnya.

Baca Juga: Menkes: Peningkatan Kasus Covid-19 di 126 Kabupaten/Kota Disebabkan Klaster PTM Sekolah dan Takziah



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x