Kompas TV internasional kompas dunia

Covid-19 Melonjak, Belanda Akhirnya Lockdown

Kompas.tv - 29 November 2021, 10:42 WIB
covid-19-melonjak-belanda-akhirnya-lockdown
Kafe di Amsterdam terpaksa tutup pada pukul 5 sore karena aturan lockdown yang diberlakukan pemerintah Belanda, Minggu, 28 November 2021. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

AMSTERDAM, KOMPAS.TV - Belanda memberlakukan lockdown ketat pada Minggu (28/11/2021), di tengah lonjakan infeksi COVID-19. Namun demikian hingga saat ini Belanda belum menemukan kasus COVID-19 varian omicron yang berkembang di dalam komunitas mereka.

Dalam aturan lockdown baru, bar, restoran, toko non-esensial, bioskop, dan teater harus tutup pada pukul 5 sore hingga pukul 5 pagi keesokan harinya.

Wilko Klippens, yang memiliki kafe Biessels di kota Nijmegen, mengatakan lockdown akan semakin menguras tabungannya.

“Semua staf akan kami pertahankan. Anda tahu, mereka harus membayar sewa mereka, membayar pendidikan mereka. Jadi ya, beban keuangan ada pada kami. Jadi kami akan menggunakan uang yang kami simpan untuk pensiun, untuk uang sewa dan gaji karyawan," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: 13 dari 61 Penumpang Positif Covid-19 di Belanda dari Afrika Selatan Terinfeksi Varian Omicron

Lockdown diberlakukan hanya beberapa jam setelah Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengumumkan bahwa setidaknya 13 pendatang yang tiba di Bandara Schiphol Amsterdam pada hari Jumat, dinyatakan positif varian baru. Dia mendesak pendatang lain yang tiba minggu lalu dari Afrika Selatan untuk melakukan tes COVID-19.

"Kami telah mengimbau semua orang. Bagi yang berpergian ke Afrika Selatan dalam seminggu terakhir untuk melapor ke otoritas kesehatan setempat," katanya.

Belanda telah mengalami rekor infeksi harian dalam beberapa pekan terakhir. Lockdown parsial yang telah mereka lakukan, sepertinya hanya berdampak kecil. 

Rumah sakit Belanda telah memperingatkan bahwa unit perawatan intensif kemungkinan akan kewalahan pada akhir minggu ini. Pemerintah Belanda telah mengamanatkan bahwa semua operasi yang tidak penting, seperti operasi pinggul, ditunda untuk memberikan tempat tidur rumah sakit pada pasien COVID-19, khususnya yang berada di ICU.

Baca Juga: Duh, 61 Penumpang Pesawat dari Afrika Selatan yang Mendarat di Belanda Positif Covid-19

De Jonge mengatakan dia tidak bisa menghindari untuk memberlakukan lebih banyak pembatasan sosial, meskipun saat ini sudah menjelang Natal.

Wilma van Kampen yang merupakan seorang perawat, mengatakan dia akan mematuhi aturan lockdown dan berharap situasinya tidak memburuk.

"Saya seorang perawat. Saya tahu bagaimana orang sakit. Saya melihat banyak orang menderita COVID," katanya.

Minggu pagi, polisi dalam jumlah besar berkumpul di Nijmegen untuk mencegah protes warga mengenai pembatasan baru. Polisi mengatakan mereka telah menangkap atau mengusir banyak orang selama pemeriksaan di jalan-jalan menuju kota.

Lebih dari seminggu yang lalu, protes virus corona di kota pelabuhan Rotterdam berubah menjadi kekerasan yang mendorong polisi untuk menembaki para perusuh yang melemparkan batu dan kembang api ke arah petugas. Mereka juga merusak mobil polisi dan membakar jalan-jalan kota.



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.