Kompas TV nasional kriminal

Sebelum Dibunuh, Korban Mutilasi di Bekasi Sempat Diajak Konsumsi Narkoba oleh Pelaku

Kompas.tv - 29 November 2021, 07:02 WIB
sebelum-dibunuh-korban-mutilasi-di-bekasi-sempat-diajak-konsumsi-narkoba-oleh-pelaku
Ilustrasi kejahatan mutilasi di Bekasi. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

BEKASI, KOMPAS.TV - Sebelum dibunuh, korban mutilasi berinisial RS (28) di Bekasi sempat diajak mengkonsumsi narkoba oleh para pelaku pada Jumat (26/11/2021).

Hal tersebut diketahui setelah pihak kepolisian berhasil menangkap dua pelaku, yakni FM (20) dan MAP (29). Sedangkan satu pelaku lain yang berinisial ER masih dalam pengejaran petugas.

Dari keterangan dua pelaku tersebut diketahui, bahwa modus mereka mengajak korban mengonsumsi narkoba supaya setelah korban tertidur, pelaku kemudian membunuhnya.

"Modusnya pelaku mengajak korban konsumsi narkoba, saat tertidur pelaku kemudian membunuh korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (29/11/2021).

Baca Juga: Pelaku Mutilasi di Bekasi Terancam Hukuman Seumur Hidup

Dari keterangan pelaku juga diketahui motif pembunuhan berencana tersebut.

Diketahui, para pelaku memiliki sakit hati terhadap korban. Korban disebutkan pernah menghina FM dan istrinya.

"Selanjutnya pelaku MAP sakit hati dengan korban karena istri pelaku pernah dicabuli oleh korban," jelas Zulpan.

Para pelaku memutilasi jasad RS menjadi 10 bagian. Kemudian dibuang di tiga tempat terpisah untuk menghilangkan jejak, yakni di Tanjung Pura, Karawang; Cikarang Utara; serta di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.

Diberitakan sebelumnya, bahwa RS (28) adala pria yang kesehariannya bekerja sebagai kurir ojek online (ojol). 

Berdasarkan keterangan dari paman korban Zairul Ulia, seluruh bagian potongan tubuh korban mutilasi telah berhasil ditemukan.

"Alhamdulillah semua sudah ditemukan (potongan tubuh korban) ini berkat kerja keras pihak kepolisian," kata Zairul, seperti yang dilaporkan Jurnalis Kompas TV Alexander Blegur, Minggu (28/11/2021).



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x