Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Afrika Selatan Marah, Minta Larangan Masuk dari Negaranya karena Varian Omicron Dicabut

Kompas.tv - 29 November 2021, 06:23 WIB
presiden-afrika-selatan-marah-minta-larangan-masuk-dari-negaranya-karena-varian-omicron-dicabut
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa marah setelah sejumlah negara melakukan pelarangan masuk dari negaranya. (Sumber: AP Photo/Themba Hadebe)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

CAPE TOWN, KOMPAS.TV - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa marah dan mengecam larangan masuk dari Afrika Selatan dan negara tetangga, yang diterapkan sejumlah negara di dunia.

Ia pun meminta agar larangan tersebut secepatnya dicabut, Minggu (28/11/2021).

Sejumlah negara di dunia telah melarang masuk penerbangan dari Afrika Selatan dan negeri-negara tetangganya karena kemunculan varian Covid-19 Omicron.

Varian Covid-19 baru yang ditemukan di Afrika Selatan tersebut dianggap lebih berbahaya dibandingkan varian Delta.

Baca Juga: Israel Tetap Akan Menggelar Kontes Kecantikan Miss Universe Walau Ada Varian Omicron

Inggris, Amerika Serikat (AS), dan sejumlah negara Uni Eropa telah memberlakukan larangan masuk bagi negara-negara Afrika Selatan.

Ramaphosa pun menegaskan dirinya merasa kecewa dengan aksi ini, dan menegaskan sebagai ketidakadilan.

Pada pidatonya, Ramaphosa mengatakan tak ada dasar ilmiah untuk pelarangan masuk, dan menegaskan Afrika Selatan menjadi korban diskriminasi yang tak adil.

Ia juga berargumen bahwa pelarangan itu tak akan efektif dalam menghalangi penyebaran varian Omicron.

“Yang terpenting, pelarangan masuk ini akan memberikan dampak lebih jauh pada ekonomi yang berefek pada negara, dan melemahkan kemampuan mereka untuk menanggapi, dan pulih dari pandemi,” katanya dikutip dari BBC.

Ramaphosa meminta negara-negara dengan larangan segera membalikkan keputusan mereka, sebelum kerusakan lebih lanjut terjadi pada ekonomi Afrika Selatan.

Baca Juga: Dokter Afrika Selatan: Suspek Covid-19 Varian Omicron Hanya Tunjukkan Gejala Ringan

Ramaphosa pun menggambarkan munculnya varian Omicron sebagai peringatan kepada dunia mengenai ketidaksetaraan vaksin.

Ia mempringatkan bahwa sampai semua orang divaksinasi, lebih banyak varian tidak dapat dihindari.

Di Afrika Selatan sendiri tak ada kekurangan vaksin, dan Ramaphosa mendesak lebih banyak orang untuk disuntik, karena menurutnya itu cara terbaik melawan Covid-19.

Omicron sendiri kini sudah terdeteksi ke sejumlah negara di dunia, termasuk di Inggris, Jerman, Australia dan Israel.



Sumber : BBC

BERITA LAINNYA



Close Ads x