Kompas TV nasional politik

Kemenag: Pemberangkatan Jemaah Umrah Belum Bisa Langsung Dilakukan pada 1 Desember 2021

Kompas.tv - 28 November 2021, 12:42 WIB
kemenag-pemberangkatan-jemaah-umrah-belum-bisa-langsung-dilakukan-pada-1-desember-2021
Ilustrasi. Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan persiapan pemberangkatan kembali jemaah umrah Indonesia menyusul telah dicabutnya skors penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi. (Sumber: Dokumen Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan persiapan pemberangkatan kembali jemaah umrah Indonesia menyusul telah dicabutnya skors penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi.

Terhitung mulai 1 Desember 2021, masyarakat Indonesia bisa langsung terbang ke Arab Saudi tanpa harus transit ke negara ketiga.

Edaran yang diterbitkan otoritas penerbangan Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA), tertanggal 25 November 2021 ini juga berlaku untuk penerbangan jemaah umrah.

Baca Juga: Kabar Baik! Arab Saudi Izinkan Wisatawan Masuk secara Langsung per 1 Desember 2021

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menjelaskan, pemberangkatan kembali jemaah umrah Indonesia belum bisa langsung dilakukan per tanggal 1 Desember 2021. 

Hal tersebut dikarenakan masih ada proses persiapan yang harus dilakukan. Di antaranya terkait pendataan jemaah, paket layanan, dan pengurusan visa.

Untuk menindaklanjuti persiapan itu, tim Konsul Haji KJRI Jeddah rencananya akan mendatangi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk membahas teknis penyelenggaraan umrah serta mendiskusikan skenario penyelenggaraan umrah. 

Skenario tersebut antara lain berkenaan dengan kebijakan satu pintu, skema karantina, validasi sertifikat vaksin dan hasil tes PCR hingga manasik umrah di masa pandemi. 

Baca Juga: Kemenag Siapkan Keberangkatan Jemaah Umrah Satu Pintu Melalui Bandara Soetta

"Dengan Kementerian Haji Saudi, kita juga akan bahas skema dan durasi waktu karantina di Saudi, proses pengurusan visa, paket layanan, termasuk jadwal pergerakan dan masa tinggal jemaah selama di Tanah Suci," ujar Hilman dalam keterangan terulisnya, Minggu (28/11/2021).

Lebih lanjut Hilman berharap skenario bersama ini bisa segera disepakati sehingga dapat menjadi panduan bagi pemerintah, penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU), dan jemaah umrah.

"Semoga jemaah umrah Indonesia bisa segera mengobati kerinduannya untuk ziarah ke Tanah Suci," ujar Hilman.

Baca Juga: Arab Saudi Cetak 18 Juta Mushaf Alquran Per Tahun, Indonesia 200 Ribu Meski Populasi Muslim Terbesar

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x