Kompas TV regional wisata

Menguak Misteri Pegunungan Menoreh, Pakar UGM: Banyak Ditemukan Tanaman Kaya Antioksidan

Kompas.tv - 28 November 2021, 04:35 WIB
menguak-misteri-pegunungan-menoreh-pakar-ugm-banyak-ditemukan-tanaman-kaya-antioksidan
Ilustrasi kawasan Pegunungan Menoreh. Puncak Widosari di Kulon Progo, Yogyakarta yang berada di Perbukitan Menoreh menyimpan banyak misteri terkait keberadaan tanaman kaya antioksidan. (Sumber: KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)
Penulis : Gading Persada | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kawasan Pegunungan Menoreh yang berada di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Jawa Tengah (Jateng) banyak menyimpan berbagai macam misteri dan rahasia, salah satunya dalam dunia tanaman.

Bahkan lokasi Pegunungan Menoreh tepatnya di titik kawasan Madugondo, Suroloyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY itu banyak ditemukan beragam vegetasi tanaman obat tersembunyi.

Hal ini terungkap saat digelarnya Event Walk for Happiness, Sabtu (27/11/2021), sebagai kegiatan untuk menggali berbagai tanaman obat yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat.

"Di kawasan Menoreh ini ternyata banyak tanaman kaya antioksidan," kata pakar tanaman obat herbal yang juga dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr Djoko Santoso, M.Si. 

Dalam event yang diikuti 22 peserta itu, Djoko mengatakan, di kawasan Menoreh itu selain tanaman teh, juga ditemukan tanaman seperti kotokan dan Sintrong (Gynura crepidioides) yang daun mudanya kaya antioksidan serta dapat membantu meluluhkan batu ginjal.

"Tanaman dengan warna yang cantik dan beragam dapat menjadi salah satu parameter bahwa tanaman tersebut kaya akan antioksidan," ungkapnya.

Baca Juga: Ini Penjelasan Dokter Terkait Tanaman Herbal yang Bisa Meningkatkan Imunitas

Selain itu, tim jelajah juga menemukan tanaman obat bermanfaat lain seperti Pegagan (Centella asiatica) yang mampu membantu mengatasi stroke, Kenanga (Cananga odorata) yang bunganya yang sudah memar dapat membantu memberi efek menenangkan.

Selain itu ada pula Sidaguri (Sida rhombifolia) yang dapat membantu mengatasi asam urat, lalu Putri malu (Mimosa pudica) yang mampu membantu menurunkan kadar gula darah.

Ada juga Walangi atau culantro (Eryngium foetidum) yang biasa dikonsumsi sebagai lalaban ataupun dioseng. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x