Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Ancam Gantung Jurnalis Afghanistan, Ini Penyebabnya

Kompas.tv - 25 November 2021, 10:36 WIB
taliban-ancam-gantung-jurnalis-afghanistan-ini-penyebabnya
Sejumlah personel kelompok pemberontak Taliban tampak berjaga di depan Bandara Internasional Hamiz Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KABUL, KOMPAS.TV - Para jurnalis di Afghanistan kerap menerima ancaman mati dan aturan baru yang keras semenjak Taliban berkuasa.

Petugas Intelijen Taliban dilaporkan memaksa semua jurnalis agar artikel mereka diperiksa terlebih dahulu oleh otoritas sebelum dipublikasikan.

Pangawas Hak Asasi Manusia (HAM) menilai tindakan keras Taliban kepada pers saat ini semakin meningkat.

Salah satu wartawan mengungkapkan bagaimana Taliban mengancam akan menghabisinya.

Baca Juga: Mike Tyson Diminta Jadi Duta Ganja di Negara Afrika Ini

Dikutip dari Independent, ia tengah menulis mengenai pengaduan terhadap Taliban atas penggeledahan rumah dan pemukulan.

Ketika itu, ia diperintahkan wakil gubernur yang memerintahkannya ke kantor yangt mengancamnya jika menerbitkan sesuatu yang serupa.

“Ia akan menggantung saya di alun-alun kota,” tuturnya.

Sementara itu, seorang  pemimpin redaktur di outlet pers yang dijalankan oleh perempuan mengatakan jurnalis mereka dipaksa menggunakan nama palsu untuk menyembunyikan identitas asli mereka.

“Saya dulu membuat laporan tentang tes keperawanan dan kekerasan terhadap perempuan, yang tak bisa diliput lagi oleh siapa pun,” ujar salah seorang perempuan yang bekerja sebagai jurnalis di Herat.

Baca Juga: Jurnalis Afghanistan Dipukuli OTD Bersenjata, Taliban Didesak Lindungi Pekerja Media

“Tidak ada lagi program yang bisa meliput isu-isu perempuan, terutama di saluran TV. Program pendidikan dan hiburan semuanya telah berhenti,” katanya.

Sementara anggota pers lainnya mengklaim anggota intelijen Taliban bersenjata lengkap datang ke kantor mereka, mendesak wartawan untuk menahan diri dari menggunakan kata Taliban.

Mereka pun ingin semua berita mengenai pemerintahan baru Afghanistan merujuk pada Imarah Islam.



Sumber : Independent

BERITA LAINNYA



Close Ads x