Kompas TV nasional berkas kompas

Berangkat Tak Resmi, Pulang Dalam Peti Mati - Asa Dan Derita Puan Pekerja Migran (1) Berkas Kompas

Kompas.tv - 25 November 2021, 09:55 WIB
Penulis : Krisna Aditomo

KOMPASTV - Tayangan ini untuk memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang ditetapkan setiap 25 November.

Upaya untuk mendorong penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia, Termasuk bagi para Perempuan Pekerja Migran Indonesia.

Aura kesedihan kental terasa di keluarga Rince Tafuli, warga Desa Tumu, kecamatan Amanatun Utara, kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Rindu keluarga yang membuncah kepada Rince berbalas kabar duka. Agustus lalu, Rince pulang ke kampung halaman dalam kondisi tak bernyawa. Keluarga harus menerima takdir  ini  setelah lebih dari sepuluh tahun Rince merantau ke Malaysia. Ia adalah salah satu pekerja migran perempuan non prosedural asal NTT. Keluarga mendapat penjelasan Rince meninggal akibat komplikasi berbahaya karena infeksi atau  sepsis serta pneumonia yang berdampak kegagalan fungsi sejumlah organ. Kisah pilu keluarga ini bermula saat Rince pergi meninggalkan rumah secara mendadak dan tanpa penjelasan. Kala itu, usianya baru lima belas tahun dan masih duduk di sekolah menengah atas.

Nusa Tenggara Timur menjadi provinsi rawan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akibat penyaluran dan penempatan pekerja migran, khususnya perempuan. Sepanjang tahun 2021 hingga bulan Oktober, ada 106 pekerja migran tak terdokumentasi asal NTT pulang dalam keadaan meninggal, 33 di antaranya adalah pekerja migran perempuan. Mengapa Bumi Flobamora menjadi sasaran sindikat perdagangan orang akibat migrasi kerja non prosedural?

Simak jawabannya dalam Berkas Kompas episode ASA DAN DERITA PUAN PEKERJA MIGRAN bagian pertama berikut ini.

#BerkasKompas#KompasTV#DeritaPekerjaMigran



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x