Kompas TV nasional politik

AHY ke KSP Moeldoko: Kenapa Anda Mau Dijerumuskan oleh Orang-orang yang Mabuk Kekuasaan?

Kompas.tv - 24 November 2021, 16:38 WIB
ahy-ke-ksp-moeldoko-kenapa-anda-mau-dijerumuskan-oleh-orang-orang-yang-mabuk-kekuasaan
Kubu Moeldoko menggugat DPP Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ke PN Jakarta Pusat. AHY mengaku heran dengan keputusan dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang bisa dijerumuskan oleh orang-orang yang mabuk kekuasaan untuk merebut partai berlambang bintang mercy itu secara ilegal. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku heran dengan keputusan dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang bisa dijerumuskan oleh orang-orang yang mabuk kekuasaan untuk merebut partai berlambang bintang mercy itu secara ilegal. 

"Mengapa KSP Moeldoko yang juga sebenarnya adalah senior saya di TNI ini, mudah dijerumuskan oleh orang-orang yang mabuk kekuasaan," kata AHY dalam video konferensi di Kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (24/11/2021). 

Baca Juga: AHY ke Moeldoko: Tidak Ada Hak Anda Ganggu Rumah Tangga Partai Demokrat

Ia mengatakan, dirinya juga mendapatkan informasi kalau senior-senior Moeldoko di TNI tak menyangka bila dia akan bertindak senekat itu. 

"Tetapi banyak senior-seniornya juga yang mempertanyakan hal itu. Terkait hal ini, saya serahkan kepada KSP Moeldoko sendiri untuk menjawabnya," ujarnya. 

Ia mengimbau agar KSP Moeldoko memetik pelajaran dari hasil putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang menolak gugatannya. Penolakan ini semakin memperkuat Keputusan Mahkamah Agung (MA) sebelumnya. 

Diberitakan sebelumnya, kubu Moeldoko menggugat Menkumham Yasonna karena menolak mengesahkan kepengurusan PD hasil KLB di Deli Serdang. Namun, pada Selasa (23/11/2021), gugatan itu tidak diterima majelis hakim PTUN Jakarta.

Baca Juga: AHY: KSP Moeldoko Akan Halalkan Segala Cara untuk Ambil Alih Demokrat

"Atas dua keputusan yang fundamental itu, kami sekali lagi mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Dengan izin dan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa itu, alhamdulillah, kebenaran dan keadilan yang kita perjuangkan tetap tegak di negeri ini," kata dia. 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x