Kompas TV nasional peristiwa

Polisi: Sindikat Copet Mandalika Bermodal, Beli Tiket Pesawat, Sewa Mobil, Hotel dan Ikut Nonton

Kompas.tv - 23 November 2021, 19:23 WIB
polisi-sindikat-copet-mandalika-bermodal-beli-tiket-pesawat-sewa-mobil-hotel-dan-ikut-nonton
Ilustrasi pencopetan.(Sumber: Thinkstock via Kompas.com)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mengungkap sindikat copet internasional yang beraksi saat gelaran World Superbike Series (WSBK) di Sirkuit Mandalika beberapa waktu lalu. Menurut polisi, para pelaku mengeluarkan modal cukup besar untuk beraksi, yaitu dengan membeli tiket pesawat ke Lombok, menyewa hotel selama penyelenggaraan WSBK, menyewa mobil, hingga membeli tiket untuk menjadi penonton.

“Mereka ini mengeluarkan biaya nggak kecil. Mereka bermodal, mereka membeli tiket modal dari Jakarta ke Lombok tidak murah. Untuk sewa mobil, kendaraan, losmen. Kalau aksi mereka tidak tertangkap, balik modal mereka ini,” kata Kabid Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto saat menjadi narasumber di Program Kompas Petang, Selasa (23/11/2021).

Berdasarkan penyidikan sementara, sindikat ini telah bersaksi di berbagai kota, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sindikat Copet Internasional di Sirkuit Mandalika, Sudah Ada Rencana di MotoGP 2022!

Menurut Artanto, para pelaku pernah juga melakukan aksi serupa di kegiatan-kegiatan internasional di  Batam, Singapura dan Malaysia. Dalam setiap aksinya, mereka selalu mengeluarkan modal besar.

“Jadi mereka ini bukan ecek-ecek,” paparnya.

Bahkan, disebutkan Artanto, pelaku sudah melakukan aksi kejahatan hingga 50 kali di berbagai tempat.

Baca Juga: Tertangkap Saat WSBK, Sindikat Copet Asal Jakarta Ternyata Sudah Punya Rencana Besar di MotoGP 2022

Saat ini, pihak kepolisian sudah menetapkan 8 orang sebagai tersangka.

Artanto menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari penangkapan empat orang yang sedang melakukan aksinya di sebuah minimarket.

Empat orang ini berupaya mengambil telepon genggam dari dalam tas salah seorang penonton yang sedang berbelanja. Mereka berbagi peran. Satu orang mengambil barang dari dalam tas, orang kedua bertindak mengalihkan perhatian, orang ketiga bertugas mengoper barang dan orang terakhir mengumpulkan barang hasil curian.

Baca Juga: Beraksi di Angkot, Dua Pelaku Pencopet Ibu-ibu di Bekasi Dihakimi Massa

Uniknya, kata Artanto, mereka yang beraksi adalah anggota satu keluarga, yakni ayah, ibu, anak dan tetangga.

Aksi mereka ini ternyata diketahui oleh teman dari korban yang kemudian melaporkan ke polisi di sekitar Sirkuit Mandalika. Polisi kemudian langsung melakukan interogasi, dan kemudian diketahui bahwa masih ada empat anggota lainnya yang juga beraksi di Mandalika.

Empat anggota sindikat lainnya ini tertangkap saat hendak meninggalkan Lombok. “Jadi mereka ditangkap di pelabuhan ketika sedang ingin menuju ke Bali,” ujar Artanto.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x