Kompas TV regional kesehatan

Waspada! Kota Tangerang Catat Peningkatan Kasus Demam Berdarah Sejak Agustus-Oktober 2021

Kompas.tv - 22 November 2021, 11:10 WIB
waspada-kota-tangerang-catat-peningkatan-kasus-demam-berdarah-sejak-agustus-oktober-2021
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten mencatat adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak bulan Agustus hingga Oktober. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

TANGERANG, KOMPAS.TV - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten mencatat adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak bulan Agustus hingga Oktober.

Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Tangerang, Harmayani menyatakan kenaikan kasus terjadi terlihat mulai dari Agustus dengan 9 kasus, naik di September jadi 12 kasus dan kembali naik Oktober dengan 21 kasus.

Dirinya juga mengimbau masyarakat dan seluruh pihak di Kota Tangerang untuk lebih waspada lantara DBD sangat berisiko besar pada kematian.

"Inilah yang harus diwaspadai bersama. Karena dapat berisiko pada kematian juga bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Jadi semua pihak harus bekerjasama untuk mewaspadainya," kata Harmayani dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (22/11/2021).

Terkait kenaikan kasus ini, Harmayani menyatakan pihaknya sudah memberi instruksi kepada rumah sakit dan puskesmas untuk saling berkoordinasi terkait penanganan kasus.

Baca Juga: Waspada Ancaman DBD Saat Musim Hujan

Selain itu, ia menegaskan kepada pihak kecamatan, kelurahan, dan puskesmas untuk bekerja sama agar masyarakat tergerak untuk meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, tergerak untuk memberantas sarang nyamuk dengan menerapkan 4M Plus.

"4M Plus, yaitu memantau jentik di tempat-tempat berpotensi bertelur, menguras atau membersihkan, menutup penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas hingga melakukan sederet pencegahan gigitan nyamuk DBD," jelasnya.

Lebih lanjut, Harmayani mengimbau petugas di puskesmas dapat melakukan inspeksi langsung ke lokasi kejadian jika ditemukan kasus di wilayahnya. Hal tersebut dilakukan sebagai satu upaya agar penyebaran DBD tidak berkelanjutan.

Kendati demikian, Dinkes Kota Tangerang juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan pembersihan halaman rumah dan lingkungan sekitar.

Terutama, meminimalisir adanya penampungan air yang dikhawatirkan dapat menjadi medium berkembangnya jentik nyamuk. Cara lain yakni dengan menggiatkan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).

Hal tersebut baik dilakukan, kata Harmayani demi mencegah anggota keluarga terkena gigitan nyamuk Aedes Aegpty yang membahayakan.

Baca Juga: Musim Pancaroba, Masyarakat Harus Waspada Kasus DBD

"Jaga kebersihan rumah, terutama pemberantasan nyamuk di tempat penampungan air harus dilakukan pada masing - masing rumah dengan menggiatkan satu rumah satu juru pemantau jentik ( jumantik). Perkuat PHBS dengan perhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Lakukan gerakan jumantik ini bersama dengan para warga kampung, untuk bisa saling jaga," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x