Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Larang Artis Perempuan Muncul di TV Afghanistan, Bagian dari Pedoman Agama

Kompas.tv - 22 November 2021, 09:56 WIB
taliban-larang-artis-perempuan-muncul-di-tv-afghanistan-bagian-dari-pedoman-agama
Para pejabat Taliban. (Sumber: P Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban menegaskan telah mengeluarkan sejumlah pedoman agama, yang salah satunya melarang jaringan TV Afghanistan menayangkan artis perempuan.

Pada pedoman yang dikeluarkan Minggu (21/11/2021), termasuk di antaranya menayangkan artis perempuan di opera sabun dan drama.

Arahan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.

Pedoman tersebut merupakan yang pertama yang dikeluarkan untuk jaringan media negara.

Baca Juga: Keasyikan Main PUBG, Dua Remaja Tewas Ditabrak Kereta

Munculnya pedoman baru itu cukup mengejutkan, karena Taliban sebelumnya berjanji akan lebih modern saat kembali mengambil alih.

Kementerian itu mengatakan film atau pertunjukan yang menentang nilai-nilai Islam dan Afghanistan bakal dilarang.

Hal itu termasuk semua media menggambarkan Nabi Muhammad atau tokoh lain yang dihormati.

Pedoman tersebut juga menetapkan bahwa jurnalis perempuan yang tampil di TV harus mengenakan jilbab.

Penggambaran tubuh pria, termasuk torso yang telanjang, juga dianggap tak pantas oleh kementerian.

“Itu bukanlah aturan tetap pedoman agama,” ujar Juru Bicara Kementerian Hakif Mohajir dilansir dari Deutsche Welle.

Baca Juga: Akhirnya, Taliban Mulai Bayar Gaji Pegawai Negeri Afghanistan yang Sempat Tertunggak

Juru Bicara Taliban lainnya juga mengonfirmasi bahwa pedoman itu bukan sebuah keharusan, tetapi sebuah imbauan yang harus diingat saat penyiaran.

Kembali berkuasanya Taliban pada Agustus lalu, setelah merebut Kabul membuat banyak pihak beranggapan tekanan dan diskriminasi terhadap perempuan kembali.

Taliban sendiri menegaskan bahwa mereka akan lebih moderat, dan menghormati hak-hak perempuan.

Meski begitu, mereka menegaskan bahwa hak-hak itu harus sejalan dengan hukum Islam.



Sumber : Duetsche Welle

BERITA LAINNYA



Close Ads x