Kompas TV nasional peristiwa

MUI Jakarta Ingin Bentuk Pasukan Siber, Pengamat: Tak Semua Umat Pendukung Anies

Kompas.tv - 20 November 2021, 20:03 WIB
mui-jakarta-ingin-bentuk-pasukan-siber-pengamat-tak-semua-umat-pendukung-anies
Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mempertanyakan tujuan pembentukan pasukan siber Majelis Ulama DKI Jakarta yang ingin membentengi Pemprov DKI Jakarta dari kabar bohong dan fitnah. (Sumber: istimewa)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Vyara Lestari

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik Ray Rangkuti mempertanyakan tujuan pembentukan pasukan siber Majelis Ulama DKI Jakarta yang ingin membentengi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari kabar bohong dan fitnah. Menurutnya, tidak tepat jika kumpulan para ulama dari berbagai aliran digunakan hanya untuk membentengi pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

"Rencana tambahan untuk benteng Pemprov DKI, jelas itu kurang tepat. Tentu MUI kumpulan ulama dari berbagai aliran politik. Susah kalau ulama dipersatukan untuk membentengi pemerintahan tertentu," ujar Ray dalam video yang diterima Kompas.TV, Sabtu (20/11/2021).

Dia mengatakan, memang tidak ada aturan yang melarang MUI Jakarta membentuk pasukan siber sendiri. Namun, MUI Jakarta harus cermat agar pasukan siber tersebut tidak digunakan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja.

Baca Juga: MUI Jakarta akan Buat Cyber Army, Pemprov DKI: Untuk Tangkal Hoax

Misalnya, MUI Jakarta harus mendefinsikan dengan tepat apa itu hoaks dan fitnah. Harus diperjelas, apakah hoaks dan fitnah yang dimaksud adalah yang terkait dengan kepentingan ulama tertentu saja.

"Ulama kan ada banyak. Apakah ulama yang secara pemikiran berseberangan dengan MUI akan dibela juga kalau kena fitnah?" ujarnya bertanya. 

Dia mengatakan, MUI ada untuk mewakili kepentingan umat dari berbagai aliran dalam Islam. Karena itu, MUI Jakarta ada untuk semua pihak dan bukan hanya bagi pemilih Gubernur Anies Baswedan saja. 

Baca Juga: MUI Jakarta Bentuk Cyber Army Untuk Menangkal Buzzer yang Serang Ulama dan Anies Baswedan



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x