Kompas TV nasional agama

Refleksi Hari Pahlawan, Menag Yaqut: Narasi yang Ancam Keutuhan Negeri Harus Dilawan

Kompas.tv - 10 November 2021, 12:07 WIB
refleksi-hari-pahlawan-menag-yaqut-narasi-yang-ancam-keutuhan-negeri-harus-dilawan
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas ajak masyarakat refleksi hari pahlawan dan lawan narasi yang mengancam keutuhan negeri. (Sumber: KOMPAS.TV/Ant)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat untuk berefleksi di Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, Rabu 10 November 2021.

Momentum tersebut, kata Menteri Yaqut adalah waktu yang tepat untuk belajar bersama tentang makna pahlawan.

Selain itu, Yaqut juga mengajak masyarakat untuk mengenang  peristiwa 10 November yang terjadi 76 tahun yang heroik dan menginspirasi, khususnya ketika rakyat melebur jadi satu. Jadi satu, kata Menag, dengan meleburkan unsur etnik, agama maupun golongan. 

Bedanya, saat ini, tidak ada lagi peperangan secara fisik. Tetapi, kata Yaqut banyak narasi-narasi yang muncul di msayarakat yang dapat membelah dan mengancam keutuhan bangsa.

Narasi-narasi ini menurutnya harus dilawan. Sebab, narasi ini nantinya akan jadi pemicu disitegrasi. Narasi ini, kata Yaqut, juga sering memakai unsur-unsur agama.

“Narasi yang dapat mengancam keutuhan negeri ini yang harus kita lawan. Saya yakin kita mampu melakukan itu, asal ada kemauan dan saling membuka diri," tutur Menag sebagaimana dikutip KOMPAS.TV dari situs resmi kemenag.

Baca Juga: Didatangi Iluni UI, Menag Yaqut: Kampus Juga Butuh Rumah Ibadah

Narasi yang muncul di tengah masyarakat ini jika tidak dilawan, lama-lama akan akan membesar. Apalagi memakai unsur atau wacana terkait agama bisa berbahaya.

Menag juga mengatakan, perlu bagi masyarakat Indonesia untuk membumikan konsep moderasi beragama. Konsep ini merupakan adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama.

Caranya, kata Yaqut,  dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa. 

"Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman, sikap, dan pengamalan kita dalam beragama," tandas Menag. 

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Menag Yaqut Ingatkan Masa Depan Bangsa di Tangan Pemuda

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.