Kompas TV nasional gaya hidup

Hati-hati Saat Suntik Immune Booster, Dokter: Konsumen Berhak Tahu Isi Kandungan

Kompas.tv - 10 November 2021, 06:24 WIB
hati-hati-saat-suntik-immune-booster-dokter-konsumen-berhak-tahu-isi-kandungan
Ilustrasi - Suntik vitamin atau immune booster (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TVImmune booster mempunyai kandungan yang berisi vitamin atau multivitamin yang berisi vitamin B, D, asam folat, vitamin E, dan vitamin lainnya dalam bentuk injeksi ataupun oral dengan dosis sesuai angka kebutuhan gizi setiap orang.

Hal ini dijelaskan oleh Pakar kesehatan bidang anti-aging lulusan Universitas Udayana, dr. Cynthia Jayanto. M. Biomed (AAM)

Ia mengatakan, immune booster bisa didapat dari penyuntikan secara langsung, infus ataupun oral demi menjaga kondisi kesehatan khususnya saat pandemi Covid-19.

Melihat dari segi keamanan, mengenai  prosedur suntik memang ada kemungkinan risiko lebam setelah penyuntikan pada pembuluh darah yang sulit serta ada resiko emboli udara apabila tidak sesuai protokol.

Sementara, dari sisi khasiat, vitamin melalui suntik tidak bertahan lama dibanding jika melalui infus.

“Bila melalui suntikan, vitamin diproses melalui lambung, hati serta ginjal. Sebagian bisa langsung terbuang melalui urine,” jelas Cynthia yang juga pemilik Cyn Clinic melalui siaran persnya, Selasa  (9/11/2021).

Sedangkan apabila melalui infus, didalamnya ada cairan natrium klorida. Multivitamin tersebut akan berikatan natrium klorida yang merupakan cairan mineral garam.

Garam tersebut bersifat menyimpan cairan di tubuh. Oleh karena itu, harapannya multivitamin yang terikat dengan larutan garam tersebut akan lebih bertahan lama di tubuh.

Baca Juga: 9 Vitamin dan Mineral Terbaik untuk Kesehatan Tubuh

Immune booster, menurut Cynthia, menjadi pilihan karena tidak semua orang memiliki tingkat kepatuhan meminum oral suplemen vitamin teratur dan tertib, sehingga sejumlah klinik, termasuk klinik miliknya yang mengakomodir kebutuhan dalam bentuk infus vitamin.

"Tapi kandungan yang ada di dalam infus itu kadang-kadang tidak semua klinik sama. Sebab setiap klinik punya masing masing kandungan immune booster mereka. Karenanya, kita perlu juga mencari tahu, apa yang dimasukkan ke dalam tubuh saat diinfus," tuturnya.

Teliti

Terkadang beberapa klinik, lanjutnya, memakai immune booster dalam bentuk mega dosis demi bisa mempercepat atau memberikan reaksi kepada tubuh secara lebih cepat dan maksimal.

Namun, dalam sudut pandang gizi sebenarnya hal ini tidak dibutuhkan dan tak bisa dilakukan secara terus menerus, karena tidak sesuai angka kebutuhan tubuh.

"Hal-hal inilah yang perlu diketahui oleh setiap yang tertarik mencoba atau bagi orang yang biasa menjaga tubuhnya melalui immune booster. Jadi, kita sebagai customer berhak bertanya juga ke klinik, apa sih kandungan immune booster yang dimasukan ke dalam tubuh kita," kata dokter Cynthia.

Cynthia tidak menyarankan immune booster bagi orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu karena akan mengakibatkan kontradiksi kepada tubuhnya.

Adapun pasien yang memiliki kontradiksi jika melakukan immune booster antara lain riwayat maag kronis, gangguan kelainan darah G6PD, riwayat gangguan ginjal kronis, alergi pada beberapa vitamin, autoimun, ibu hamil dan menyusui.

Dengan demikian, ia mengimbau agar semuanya sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x